Trading
Apa Itu Work Order?
Work Order, dalam konteks pasar keuangan, adalah instruksi khusus yang kamu (sebagai investor atau trader) berikan kepada broker untuk membeli atau menjual sekuritas (seperti saham atau mata uang) dengan kondisi tertentu yang harus terpenuhi sebelum transaksi dieksekusi.
Gampangnya, ini adalah perintah otomatis yang akan dijalankan oleh sistem trading begitu kondisi yang kamu tentukan tercapai. Work Order sering banget dipakai dalam trading algoritma dan trading frekuensi tinggi karena kemampuannya untuk beroperasi secara mandiri.
Fungsi Work Order
Kenapa sih Work Order ini penting banget buat para trader? Ini dia beberapa fungsinya yang bikin trading forex kamu jadi lebih powerful:
1. Otomatisasi Proses Trading
Bayangin, kamu enggak perlu lagi mantengin layar terus-menerus. Dengan Work Order, kamu bisa menetapkan kondisi spesifik kapan transaksi harus dieksekusi. Ini memudahkan otomatisasi proses trading dan mengurangi campur tangan manual yang bisa bikin kamu telat ambil keputusan.
2. Manajemen Risiko yang Lebih Baik
Ini salah satu fungsi terpenting! Dengan Work Order, kamu bisa menentukan parameter risiko, seperti harga maksimum untuk membeli (limit price) atau harga minimum untuk menjual (stop loss). Ini artinya, kamu bisa mengontrol risiko dan mencegah kerugian besar yang mungkin terjadi karena fluktuasi harga pasar yang enggak terduga. Kamu jadi lebih tenang!
3. Efisiensi Waktu Optimal
Waktu itu uang, kan? Dengan Work Order, kamu enggak perlu memantau pasar secara konstan. Setelah Work Order kamu tempatkan, sistem akan otomatis mengawasi pasar dan melakukan perdagangan sesuai instruksi begitu kondisi yang kamu inginkan terpenuhi. Kamu bisa fokus ke hal lain tanpa khawatir ketinggalan momentum.
4. Mendukung Strategi Trading yang Kompleks
Beberapa strategi trading butuh kombinasi kondisi yang pas sebelum dieksekusi. Nah, Work Order memungkinkan kamu menerapkan strategi trading yang lebih kompleks ini dengan mudah. Kamu bisa menyusun serangkaian kondisi yang harus terpenuhi, dan Work Order akan menjalankannya secara presisi.
Contoh Work Order
Supaya kamu makin kebayang, yuk kita pakai contoh sederhana:
Misalnya, ada seorang trader bernama Budi yang ingin membeli 100 saham Alibaba. Tapi, Budi hanya mau beli kalau harga sahamnya turun ke $200 atau kurang. Di sisi lain, Budi juga ingin menjual saham itu kalau harganya mencapai $230 atau lebih untuk mengambil keuntungan.
Untuk mewujudkan keinginan Budi ini, dia bisa membuat dua Work Order terpisah:
Work Order Beli: Ini adalah order beli dengan harga limit sebesar $200. Artinya, sistem hanya akan membeli 100 saham Alibaba jika harganya mencapai $200 atau di bawahnya.
Work Order Jual: Ini adalah order jual dengan harga limit sebesar $230. Artinya, sistem hanya akan menjual 100 saham Alibaba jika harganya mencapai $230 atau di atasnya.
Ketika salah satu dari kondisi ini terpenuhi, sistem trading akan otomatis mengeksekusi perdagangan sesuai instruksi yang Budi berikan. Budi enggak perlu lagi mantengin layar seharian!