Post Trade

Apa itu Trading Post?

Trading Post adalah istilah yang digunakan dalam dunia trading untuk merujuk pada fase atau proses setelah trading selesai dieksekusi. Ini melibatkan serangkaian tindakan dan analisis yang dilakukan untuk memahami hasil trading, mengevaluasi performa, dan mengidentifikasi peluang perbaikan untuk trading masa depan.

Cara Kerja Post Trade

Post trade processing adalah tahap setelah eksekusi perdagangan yang melibatkan serangkaian proses untuk memastikan bahwa transaksi perdagangan diselesaikan dengan benar dan kedua belah pihak memenuhi kewajiban mereka. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam cara kerja post-trade:

Konfirmasi dan Rekonsiliasi

• Setelah perdagangan dieksekusi, detail transaksi dikonfirmasi oleh kedua belah pihak (pembeli dan penjual). 

• Informasi yang dikonfirmasi meliputi jumlah, harga, tanggal perdagangan, dan identitas pihak yang terlibat.

• Proses rekonsiliasi memastikan bahwa semua detail perdagangan sesuai antara pihak yang melakukan perdagangan dan perantara.

Kliring

• Kliring melibatkan perhitungan kewajiban kedua belah pihak.

• Indonesia Clearing House (ICH) sering digunakan untuk mengurangi risiko pihak lawan dengan menjadi perantara dan menjamin penyelesaian transaksi.

• ICH menetapkan jumlah yang harus dibayar atau diterima oleh setiap pihak berdasarkan hasil perdagangan.

Penyelesaian (Settlement)

• Pada tanggal penyelesaian, transfer aset dan uang tunai dilakukan.

• Aset (seperti instrumen saham atau obligasi) ditransfer dari penjual ke pembeli.

• Pembayaran dilakukan dari pembeli ke penjual.

• Proses ini biasanya melibatkan lembaga kustodian dan bank yang memfasilitasi transfer.

Registrasi dan Penyimpanan

• Setelah aset dipindahkan, pendaftaran kepemilikan baru dilakukan.

• Nama pemilik baru dicatat dalam register perusahaan atau lembaga kustodian.

• Penyimpanan aset dilakukan di lembaga penyimpanan yang aman.

Pelaporan dan Kepatuhan

• Semua transaksi dilaporkan kepada otoritas regulasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

• Pelaporan ini mencakup detail perdagangan untuk memastikan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi pasar.

Manajemen Risiko dan Margin

• Proses kliring seringkali melibatkan penilaian risiko dan penetapan margin.

• Margin adalah uang jaminan yang disimpan oleh pihak yang terlibat untuk menutupi potensi kerugian.

• Manajemen risiko dilakukan oleh CCP untuk mengurangi kemungkinan gagal bayar.

Aksi Korporasi

• Jika ada aksi korporasi seperti pembayaran dividen, pemecahan saham, atau merger, post-trade melibatkan penyesuaian kepemilikan dan pembayaran yang sesuai.

• Proses ini memastikan bahwa pemegang saham mendapatkan hak mereka berdasarkan kepemilikan baru.

Post Trade Processing sangat penting untuk memastikan bahwa semua transaksi diselesaikan dengan benar dan efisien, serta untuk mengurangi risiko dan menjaga integritas pasar keuangan.

Contoh Trading Post atau Post Trade

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan Trading Post dalam trading:

1. Evaluasi Profitabilitas

Setelah menutup sebuah posisi trading, seorang trader akan melihat hasilnya untuk mengevaluasi keuntungan atau kerugian yang dihasilkan. Misalnya, jika seorang trader membeli saham AAPL milik Apple pada harga $50 dan menjualnya pada harga $60, hasilnya adalah keuntungan $10 per saham.

2. Identifikasi Kesalahan

Selama Post Trade Processing atau proses Post Trade, trader dapat mengidentifikasi kesalahan yang mungkin terjadi selama trading. Misalnya, mereka mungkin menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan dalam analisis atau tidak mengikuti rencana trading dengan disiplin.

3. Evaluasi Strategi

Post Trade juga melibatkan evaluasi strategi yang digunakan dalam trading. Sobat Trader dapat mengevaluasi apakah strategi tersebut berhasil atau tidak, apakah perlu disempurnakan, atau apakah perlu diganti dengan strategi yang lebih cocok.