Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading

Quantitative Trading

Pengertian Quantitative Trading

Quantitative Trading, yang juga dikenal sebagai Perdagangan Algoritmik atau Algo Trading, adalah strategi di bidang keuangan yang menggunakan analisis data, model matematika, dan komputasi untuk membuat dan menjalankan keputusan perdagangan secara otomatis.

Dalam jenis perdagangan ini, pelaku pasar sangat bergantung pada algoritma dan program komputer untuk menjalankan transaksi secara otomatis sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya, mengurangi intervensi dan emosi manusia.

Bagaimana Quantitative Trading Bekerja?

Metode quantitative trading melibatkan penggunaan data historis dan real-time untuk mengidentifikasi pola, tren, dan peluang trading yang biasanya terlalu cepat atau kompleks untuk dideteksi oleh manusia.

  • Pemodelan Matematis: Trader quantitative menggunakan model matematis dan statistik (seperti analisis regresi, analisis risiko, dan teknik pembelajaran mesin) untuk mengembangkan strategi yang dapat menghasilkan keuntungan.

  • Identifikasi Sinyal: Model akan mencari peluang trading berdasarkan logika yang sudah diprogram (misalnya, strategi breakout, arbitrase, atau market-making).

  • Eksekusi Otomatis: Setelah sinyal terdeteksi, algoritma (Expert Advisor) akan secara otomatis menjalankan transaksi melalui broker yang andal, memastikan eksekusi cepat dan presisi.

Bagaimana Memulai Quantitative Trading?

Memulai quantitative trading melibatkan beberapa langkah penting. Berikut adalah panduan umum tentang cara memulai:

1. Pendidikan dan Pengetahuan

2. Riset dan Pengembangan 

3. Pelajari Bahasa Pemrograman

4. Data dan Sumber Informasi

5. Model dan Strategi Trading

6. Pengelolaan Risiko 

7. Backtesting dan Optimisasi 

8. Implementasi dan Eksekusi

9. Evaluasi dan Perbaikan

Selama proses ini, sangat penting untuk terus belajar, beradaptasi dengan perubahan pasar, dan melakukan pengujian dan evaluasi yang terus-menerus. Quantitative trading adalah perjalanan yang berkelanjutan, dan keberhasilan dalamnya membutuhkan ketekunan, pemahaman yang mendalam, dan keterampilan yang terus berkembang.

Keuntungan dan Risiko Quantitative Trading

Quantitative trading menawarkan keunggulan kompetitif yang signifikan, namun juga membawa risiko yang unik.

Keuntungan Utama (Why Use Algo Trading)

  • Eksekusi Cepat: Algoritma dapat menjalankan transaksi dalam millisecond, memanfaatkan peluang pasar yang muncul dalam waktu sangat singkat (high-frequency trading).

  • Bebas Emosi: Keputusan trading murni didasarkan pada data dan logika yang diprogram, mengurangi keterlibatan emosi manusia seperti ketakutan atau keserakahan.

  • Memanfaatkan Peluang Kecil: Mampu menggunakan strategi trading yang canggih, termasuk arbitrase dan market-making, yang memiliki profit kecil namun terjadi sangat sering.

Risiko yang Harus Diperhatikan

  • Risiko Pemodelan yang Salah: Jika model matematika yang dikembangkan memiliki asumsi yang salah atau tidak valid di bawah kondisi pasar tertentu, kerugian besar dapat terjadi.

  • Risiko Teknis: Meliputi kegagalan hardware, bug dalam kode algoritma, atau gangguan koneksi yang dapat menyebabkan eksekusi yang salah atau tidak tepat waktu.

  • Risiko Over-Optimization: Model yang terlalu dioptimasi menggunakan data historis dapat berkinerja buruk di pasar real-time karena ia hanya 'sempurna' untuk data masa lalu.

  • Perubahan Kondisi Pasar: Model yang kompleks dapat terpengaruh oleh kondisi pasar yang tiba-tiba berubah atau perilaku yang tidak terduga (Black Swan Events).

Contoh Quantitative Trading

Berikut adalah contoh sederhana tentang bagaimana quantitative trading dapat diterapkan:

Misalkan seorang quantitative trader ingin menggunakan strategi breakout pada pasangan mata uang EUR/USD. Mereka mengembangkan model yang mengidentifikasi level support dan resistance berdasarkan analisis harga historis. Jika harga melebihi level resistance, mereka menganggap itu sebagai sinyal untuk memasang posisi beli (buy), sementara jika harga turun di bawah level support, mereka memasuki trading jual (sell).

Trader tersebut mengatur parameter risiko mereka dengan menetapkan stop loss pada 1% dari nilai akun trading mereka. Mereka juga memiliki target keuntungan sebesar 2% dari nilai akun trading.

Menggunakan bahasa pemrograman seperti MetaTrader 5, mereka membangun algoritma trading untuk secara otomatis memantau harga pasar dan menjalankan transaksi sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Algoritma tersebut terhubung dengan broker yang andal untuk eksekusi trading secara real-time.

Trader tersebut melakukan backtesting pada model mereka dengan menggunakan data historis EUR/USD. Setelah melihat hasil yang positif dalam pengujian tersebut, mereka kemudian memutuskan untuk menerapkan model tersebut secara real-time.

Setelah model dan algoritma diterapkan, quantitative trader tersebut terus memantau kinerja trading dan melakukan evaluasi secara berkala. Mereka melakukan analisis statistik untuk mengukur kinerja strategi, melakukan optimisasi parameter, dan mengidentifikasi area perbaikan potensial.

Daftar Isi

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.