Koreksi Saham

Pengertian Koreksi Saham

Koreksi saham adalah penurunan harga saham sebesar 10% atau lebih dari level tertinggi baru-baru ini. Koreksi sering kali terjadi setelah lonjakan harga yang signifikan, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti sentimen pasar, berita ekonomi, atau kebijakan perusahaan.

Penyebab Koreksi Saham

Koreksi saham bisa dipicu oleh berbagai faktor, antara lain:

• Ekspektasi Inflasi dan Kenaikan Suku Bunga: Jika pasar mengantisipasi kenaikan inflasi atau suku bunga yang lebih tinggi dari yang diharapkan, ini dapat menyebabkan koreksi karena investor khawatir akan dampaknya terhadap laba perusahaan dan pertumbuhan ekonomi.

• Gejolak Ekonomi: Peristiwa ekonomi global atau domestik yang tidak terduga, seperti penurunan pertumbuhan ekonomi, kekhawatiran tentang ketidakstabilan politik, atau peristiwa alam yang merugikan, dapat menyebabkan koreksi pasar.

• Keuntungan Besar Diambil: Setelah periode kenaikan harga yang signifikan, beberapa investor mungkin memilih untuk mengambil keuntungan, yang dapat menyebabkan penurunan harga saham.

• Penilaian Terlalu Tinggi: Jika harga saham dinilai terlalu tinggi oleh para investor, koreksi mungkin terjadi ketika pasar "berkoreksi" untuk mencerminkan nilai intrinsik yang lebih realistis.

• Ketidakpastian Politik: Ketidakpastian politik, seperti pemilihan umum yang kontroversial atau ketidakstabilan politik di tingkat nasional atau internasional, dapat memicu koreksi karena investor mencari kepastian.

• Gejolak di Pasar Keuangan Global: Peristiwa global, seperti krisis keuangan di negara lain atau gejolak di pasar mata uang global, dapat memicu aksi jual secara luas di pasar saham.

• Gejolak di Sektor Tertentu: Kadang-kadang, koreksi dapat terjadi karena gejolak khusus di sektor tertentu, seperti sektor teknologi atau energi, yang dapat memicu kekhawatiran tentang kesehatan industri secara keseluruhan.

Pengaruh Koreksi pada Investasi

Koreksi pasar saham dapat memiliki berbagai pengaruh pada investasi, tergantung pada sejumlah faktor termasuk durasi, kedalaman, dan penyebab koreksi tersebut. Berikut adalah beberapa pengaruh umum yang dapat terjadi:

• Penurunan Nilai Portofolio: Koreksi pasar saham dapat menyebabkan penurunan nilai portofolio investasi saham. Hal ini dapat berdampak negatif pada investor yang memiliki paparan besar terhadap saham.

• Kerugian Sementara: Koreksi seringkali bersifat sementara dan merupakan bagian alami dari siklus pasar. Investor jangka panjang sering diharapkan untuk tetap tenang dan mempertahankan investasi mereka, dengan harapan nilai pasar akan pulih seiring waktu.

• Peluang Beli: Bagi investor yang memiliki likuiditas dan siap mengambil risiko, koreksi dapat menjadi peluang untuk membeli saham dengan harga yang lebih rendah. Ini dapat menghasilkan keuntungan jangka panjang jika nilai pasar pulih.

• Perubahan Persepsi Risiko: Koreksi pasar saham dapat mengubah persepsi risiko investor. Mereka mungkin menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil risiko, memilih untuk mengalokasikan investasi mereka ke kelas aset yang lebih stabil atau mengurangi eksposur saham mereka.

• Dampak Psikologis: Koreksi pasar saham juga dapat memiliki dampak psikologis pada investor, terutama bagi mereka yang kurang berpengalaman. Ketakutan dan kecemasan dapat mempengaruhi keputusan investasi, kadang-kadang menyebabkan investor menjual ketika harga sedang turun.

• Peningkatan Volatilitas: Koreksi sering diikuti oleh periode volatilitas yang meningkat, yang dapat membuat pasar lebih sulit diprediksi dan berisiko bagi investor yang tidak siap.

Contoh Koreksi Saham

Salah satu contoh koreksi saham yang signifikan adalah koreksi pasar saham global pada tahun 2008, yang dipicu oleh krisis keuangan global. Indeks saham utama, seperti S&P500 dan Dow Jones Industrial Average, mengalami penurunan lebih dari 50% dari puncaknya.

Contoh lain adalah koreksi pasar saham China pada tahun 2015, yang dipicu oleh kekhawatiran akan perlambatan ekonomi China. Indeks saham Shanghai Composite turun lebih dari 30% dalam beberapa bulan.