Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading

Algo Trading

Apa Itu Algo Trading?

Algo trading adalah metode perdagangan yang menggunakan program komputer atau algoritma untuk mengeksekusi order beli atau jual secara otomatis berdasarkan serangkaian instruksi yang telah ditentukan sebelumnya. Instruksi ini bisa berupa harga, waktu, volume, atau indikator teknikal tertentu.

Sederhananya, kamu cukup merancang strategi atau logika trading—dan sistem akan mengeksekusinya tanpa perlu campur tangan manual. Algo trading banyak digunakan di pasar saham, forex, komoditas, dan kripto.

Cara Kerja Algo Trading

Algo trading bekerja dengan mengikuti algoritma yang telah diprogram ke dalam sistem. Algoritma ini berisi serangkaian aturan atau perintah logika yang mendikte kapan harus beli atau jual aset tertentu.

Contoh alur kerjanya seperti ini:

  1. Sistem memantau pasar secara real-time.

  2. Ketika kondisi pasar memenuhi kriteria yang ditentukan (misalnya harga emas menyentuh level support tertentu), maka sistem akan secara otomatis melakukan order beli.

  3. Setelah mencapai target profit atau sinyal jual, sistem akan mengeksekusi order jual.

  4. Semua proses ini terjadi dalam hitungan milidetik, tanpa keterlibatan emosional.

Algo trading juga bisa digabungkan dengan machine learning atau AI untuk membuat strategi yang lebih adaptif dan kompleks.

Keuntungan dan Kelemahan Algo Trading

Keuntungan:

  • Eksekusi Cepat: Algo trading mampu merespons pasar dalam waktu sangat cepat, meminimalisir keterlambatan manusia.

  • Disiplin Strategi: Sistem menjalankan aturan tanpa emosi, menghindari overtrading atau panic selling.

  • Efisiensi Waktu: Trader tidak perlu terus-menerus memantau pasar.

  • Backtest dan Optimasi: Algoritma bisa diuji dengan data historis sebelum digunakan di pasar real.

Kelemahan:

  • Risiko Teknis: Sistem bisa gagal karena bug, koneksi internet, atau server down.

  • Kurang Adaptif pada Berita: Algoritma sulit merespons kejadian tak terduga seperti rilis berita ekonomi atau krisis geopolitik.

  • Biaya Awal Tinggi: Membuat dan memelihara algoritma yang canggih membutuhkan biaya dan keahlian khusus.

Contoh Algo Trading yang Real

Contoh 1: Strategi Sederhana Moving Average (MA)

  • Logika: "Beli saat MA 20 menembus MA 50 dari bawah (golden cross). Jual saat MA 20 turun melewati MA 50 (death cross)."

  • Aset: EUR/USD (Forex)

  • Platform: MetaTrader 4 menggunakan Expert Advisor (EA)

  • Hasil: Algoritma akan melakukan entry/exit otomatis saat kondisi ini terjadi, tanpa harus kamu pantau terus menerus.

Contoh 2: Strategi RSI Oversold

  • Logika: "Beli saat RSI < 30 dan candlestick membentuk bullish engulfing."

  • Aset: Saham BBRI

  • Platform: TradingView dengan bantuan Pine Script + broker yang support algo execution

  • Fungsi: Cocok untuk menangkap momen pembalikan harga dari kondisi jenuh jual.

Contoh 3: Arbitrase Kripto

  • Logika: "Beli Bitcoin di Binance saat harganya lebih murah Rp500.000 dari Tokocrypto, lalu jual di Tokocrypto."

  • Aset: BTC/USDT

  • Platform: Bot custom dengan API Binance dan Tokocrypto

  • Hasil: Profit dari selisih harga (spread) antar exchange secara otomati

Daftar Isi

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.