Trading
Apa Itu Agunan Secara Mendasar?
Secara sederhana, agunan adalah aset jaminan. Ketika kamu meminjam uang, kreditur butuh keyakinan bahwa kamu akan membayarnya kembali. Selain menilai kemampuan finansialmu (misalnya dari slip gaji), mereka meminta jaminan tambahan berupa aset. Aset inilah yang disebut agunan, contohnya seperti sertifikat rumah, BPKB mobil, atau bahkan emas.
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, agunan didefinisikan sebagai jaminan tambahan yang diserahkan nasabah debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit.
Apa Fungsi Agunan dalam Proses Kredit?
Agunan bukan hanya sekadar syarat formalitas. Ia memiliki beberapa fungsi penting yang melindungi kedua belah pihak, terutama kreditur.
- Memberi Kepastian Hukum: Memberikan landasan hukum yang kuat bagi kreditur untuk mengambil alih aset jika peminjam wanprestasi (gagal bayar). 
- Mencegah Risiko Moral: Mencegah peminjam lari dari tanggung jawabnya, karena ada aset berharga yang dipertaruhkan. 
- Memotivasi Peminjam: Menjadi motivasi bagi peminjam untuk membayar cicilan tepat waktu agar tidak kehilangan aset yang dijaminkan. 
- Menentukan Plafon Pinjaman: Nilai agunan menjadi salah satu dasar bagi kreditur untuk menentukan seberapa besar jumlah pinjaman yang layak diberikan. 
- Sumber Pelunasan Alternatif: Jika peminjam benar-benar tidak mampu membayar, kreditur dapat menjual agunan tersebut untuk menutupi sisa utang. 
Apa Saja Syarat Sebuah Aset Bisa Dijadikan Agunan?
Tidak semua barang berharga bisa langsung diterima sebagai agunan. Sebuah aset harus memenuhi tiga syarat utama agar layak dijadikan jaminan:
- Memiliki Nilai Ekonomi: Aset tersebut harus bisa dinilai dalam mata uang dan memiliki nilai jual di pasar. 
- Dapat Dipindahtangankan: Hak kepemilikan aset harus bisa dialihkan dengan mudah dan legal dari peminjam ke kreditur jika terjadi gagal bayar. 
- Memiliki Nilai Yuridis: Aset harus memiliki bukti kepemilikan yang sah secara hukum (misalnya, sertifikat, BPKB) dan tidak sedang dalam sengketa. 
Apa Saja Jenis-Jenis Agunan?
Agunan secara umum terbagi menjadi dua kategori besar: berwujud (fisik) dan tidak berwujud.
1. Agunan Berwujud (Fisik)
Ini adalah jenis agunan yang paling umum, yang bisa dilihat secara fisik.
- Agunan Tidak Bergerak: 
- Properti: Aset seperti rumah, tanah, ruko, atau apartemen. Ini adalah agunan bernilai paling tinggi, dibuktikan dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) atau HGB. 
- Logam Mulia: Emas batangan atau perhiasan dengan sertifikat keaslian. 
- Mesin Pabrik: Sering digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan pinjaman modal kerja. 
- Agunan Bergerak: 
- Kendaraan Bermotor: Mobil atau motor dengan bukti kepemilikan BPKB, STNK, dan faktur pembelian yang lengkap. 
- Hasil Kebun atau Ternak: Di beberapa lembaga keuangan khusus, komoditas seperti kopi berkualitas atau sapi ternak bisa dijadikan agunan. 
- Peralatan Besar: Kapal atau pesawat terbang yang sering diagunkan oleh korporasi besar. 
2. Agunan Tidak Berwujud (Non-Fisik)
Ini adalah aset bernilai yang tidak memiliki bentuk fisik, tetapi memiliki nilai ekonomi dan yuridis yang jelas.
- Deposito Berjangka: Sertifikat deposito yang "dibekukan" oleh bank selama masa pinjaman. 
- Surat Berharga: Seperti saham atau obligasi. 
- Hak Kekayaan Intelektual (HAKI): Merek dagang, hak paten, atau hak cipta yang sudah terdaftar dan memiliki valuasi. 
- Invoice atau Tagihan (Invoice Financing): Tagihan berjalan kepada klien yang bisa dijadikan jaminan untuk pinjaman jangka pendek. 
Kelebihan Pinjaman dengan Agunan
- Plafon Pinjaman Jauh Lebih Besar: Anda bisa mendapatkan jumlah pinjaman yang jauh lebih besar dibandingkan pinjaman tanpa jaminan. 
- Suku Bunga Lebih Rendah: Karena ada jaminan yang mengurangi risiko bagi pemberi pinjaman, suku bunga yang ditawarkan biasanya lebih kompetitif dan lebih rendah. 
- Tenor (Jangka Waktu) Lebih Panjang: Pinjaman dengan agunan seringkali menawarkan jangka waktu pengembalian yang lebih panjang, sehingga cicilan bulanan bisa menjadi lebih ringan. 
Kekurangan Pinjaman dengan Agunan
- Risiko Kehilangan Aset: Ini adalah risiko terbesar. Jika Anda gagal membayar cicilan sesuai perjanjian, aset berharga yang Anda jaminkan bisa disita. 
- Proses Pengajuan Lebih Lama & Rumit: Prosesnya tidak instan karena membutuhkan survei, penilaian (appraisal) aset, dan verifikasi dokumen yang mendalam. 
- Tidak Semua Orang Punya Aset: Menjadi penghalang bagi calon peminjam yang belum memiliki aset yang memenuhi syarat untuk dijadikan jaminan. 
Bagaimana Proses Penilaian Agunan oleh Kreditur?
Kreditur tidak serta-merta menerima nilai aset yang kamu sebutkan. Mereka akan melakukan proses penilaian (appraisal) yang cermat berdasarkan beberapa aspek:
- Jenis dan Kondisi Aset: Apakah aset tersebut baru atau bekas? Apakah kondisinya terawat? Bangunan baru tentu nilainya lebih tinggi dari bangunan tua. 
- Kemudahan Likuidasi: Seberapa cepat dan mudah aset tersebut bisa dijual? Tanah bersertifikat di lokasi strategis lebih likuid daripada tanah di jalur hijau yang sulit dijual. 
- Stabilitas Harga: Apakah harga aset cenderung stabil atau justru rentan turun? Emas dan properti di lokasi premium cenderung memiliki harga yang lebih stabil. 
- Aspek Legalitas: Apakah semua dokumen kepemilikan lengkap, sah, dan tidak bermasalah? Kendaraan tanpa BPKB, misalnya, nilainya akan anjlok drastis. 
Pada intinya, agunan adalah alat untuk membangun kepercayaan antara peminjam dan pemberi pinjaman. Bagi kreditur, agunan adalah jaring pengaman. Bagi peminjam, agunan adalah "kunci" untuk membuka akses ke fasilitas pinjaman yang lebih besar dengan bunga yang lebih baik.
Memahami seluk-beluk agunan akan membantumu membuat keputusan finansial yang lebih cerdas, baik saat mengajukan pinjaman maupun saat menilai kesehatan keuangan sebuah perusahaan.
 Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading
      Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading
      
 
           
        
