Produk
Produk
Trading
Platforms
Promosi
Edukasi
Perusahaan
Download App iOS & Android
Pahami pergerakan index dollar dengan teori dollar smile untuk dapat menganalisa potensi profit trading dengan mengandalkan mata uang Dollar AS di sini!
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa dolar dapat menguat baik saat situasi ekonomi sulit maupun ketika ekonomi sedang booming?
Mata uang cenderung jatuh ketika prospek ekonomi domestik negara mereka sedang memburuk. Dengan keunikan yang dimilikinya, Dolar AS menjadi mata uang istimewa sehingga ketika ekonomi AS tidak berjalan dengan baik, mata uang Dolar ASmasih dapat bergerak naik.
Setidaknya ada dua jenis Dolar AS yang harus Anda kenali, yaitu:
1. Dolar AS Domestik
Dolar ini berperilaku seperti mata uang lainnya. Jenis ini terkait dengan prospek relatif ekonomi dan potensi pengembalian investasi.
2. Dolar AS Internasional
Dolar ini digunakan sebagai mata uang utama dalam perdagangan global (untuk pembayaran) dan juga diperlukan untuk membeli obligasi pemerintah AS yang didambakan demi keamanannya.
Dolar AS internasional menguat karena pasar bergejolak dan pertumbuhan global melambat.
Ketika ada insiden yang terjadi, baik dari AS atau negara lain akan bereaksi dengan cukup kuat. Situasi tersebut dapat menyebabkan investor dan trader panik yang akan mengirim pasar keuangan justru bergerak lebih rendah lagi. Kemungkinan besar kondisi ini akan menyebabkan Indeks Dollar AS secara luas terapresiasi.
Yah,begitu juga dengan semua orang. Faktanya, pria yang sangat pintar Morgan Stanley mempunyai teori untuk menjelaskan fenomena ini.
Stephen Jen, mantan ahli strategi mata uang dan ekonom, menyebut teori ini dengan Dollar Smile Theory.
Apa itu Dollar Smile Theory? Teorinya menggambarkan tiga skenario utama yang mengarah pada perilaku Dolar AS. Berikut ilustrasi sederhana:
Skenario pertama menunjukkan Dolar AS dapat menghindari risiko yang menyebabkan investor melarikan diri ke mata uang safe-haven seperti Dolar dan Yen. Karena investor merasa saat ekonomi global sedang goyah, mereka ragu untuk mengikuti aset yang berisikodan lebih suka membeli Dolar AS yang kurang berisiko terlepas dari kondisi ekonomi AS.
Skenario pertama menunjukkan Dolar AS dapat menghindari risiko yang menyebabkan investor melarikan diri ke mata uang safe-haven seperti Dolar dan Yen. Karena investor merasa saat ekonomi global sedang goyah, mereka ragu untuk mengikuti aset yang berisikodan lebih suka membeli Dolar AS yang kurang berisiko terlepas dari kondisi ekonomi AS.
Dolar akan jatuh ke level terendah baru. Bagian bawah senyum mencerminkan kinerja Greenback yang lesu ketika ekonomi AS bergulat dengan asas/prinsip yang lemah.
Kemungkinan penurunan suku bunga juga membebani Dolar AS. Hal ini menyebabkan pasar menjauh dari dolar. Sehingga moto untuk USD menjadi Jual! Jual! Jual!
Dolar menguat karena pertumbuhan ekonomi. Terakhir, senyum mulai terbentuk saat ekonomi AS berada di titik terang ujung terowongan.
Ketika optimisme meningkat dan tanda-tanda pulihnya ekonomi muncul, sentimen terhadap Dolar pun mulai meningkat.
Dengan kata lain, greenback mulai diperhitungkan kembali karena ekonomi AS mendorong pertumbuhan PDB yang lebih kuat dan ekspektasi kenaikan suku bunga meningkat.
Teori ini tampaknya telah berperan penting ketika krisis keuangan 2007 dimulai. Ingatkah ketika dolar mendapat dorongan besar saat puncakresesi global?
Fase 1.
Ketika pasar akhirnya turun pada Maret 2009, investor tiba-tiba beralih kembali ke mata uang yang berimbal hasil tinggi, menjadikan dolar sebagai pemenang penghargaan Mata Uang Terburuk pada tahun 2009.
Fase 2.
Jadi, apakah Dollar Smile Theory itu benar?
Hanya waktu yang akan menjawab.
Bagaimanapun, ini adalah teori penting yang perlu diingat karena semua ekonomi bersifat siklus. Memiliki arti suatu waktu ekonomi dapat menguat dan melemah secara kondisi.
Kuncinya adalah menentukan bagian mana dari siklus perekonomian dan membandingkan bagaimana kinerjanya secara menyeluruh.
Indeks Dollar AS (USDX)
Bagaimana Cara Menggunakan USDX dalam Transaksi Forex?
Korelasi Antar Pasar
Pengaruh Obligasi terhadap Pergerakan Mata Uang
Bagaimana Spread Obligasi Memengaruhi Nilai Tukar?
Bagaimana Imbal Hasil Obligasi Memengaruhi Mata Uang?
Korelasi Harga Minyak Dunia terhadap USD
Trading Forex dengan Ekuitas Saham
Ringkasan Hubungan Antar Price Action
Analisa Forex EUR/JPY dalam Pasar Saham
Pengaruh Saham terhadap Pasar Forex
Profil Negara Mata Uang Forex Populer
China: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Swiss: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Selandia Baru: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Australia: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Kanada: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Jepang: Perekonomian dan Kebijakan Moneternya
Inggris: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Uni Eropa: Perekonomian dan Kebijakan Moneternya
Indeks Dollar AS (USDX)
Bagaimana Cara Menggunakan USDX dalam Transaksi Forex?
Korelasi Antar Pasar
Pengaruh Obligasi terhadap Pergerakan Mata Uang
Bagaimana Spread Obligasi Memengaruhi Nilai Tukar?
Bagaimana Imbal Hasil Obligasi Memengaruhi Mata Uang?
Korelasi Harga Minyak Dunia terhadap USD
Trading Forex dengan Ekuitas Saham
Ringkasan Hubungan Antar Price Action
Analisa Forex EUR/JPY dalam Pasar Saham
Pengaruh Saham terhadap Pasar Forex
Profil Negara Mata Uang Forex Populer
China: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Swiss: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Selandia Baru: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Australia: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Kanada: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Jepang: Perekonomian dan Kebijakan Moneternya
Inggris: Perekonomian & Kebijakan Moneternya
Uni Eropa: Perekonomian dan Kebijakan Moneternya
Produk
Platforms
Edukasi
Tentang Kami
Legalitas
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia Indonesia Clearing House
Keanggotaan Lembaga Asosiasi
: 001/BAPPEBTI/SI/05/2018
: 001/BAPPEBTI/SP-SPA/05/2018
: 03/BAPPEBTI/KEP-PBK/9/2018
: 003/BAPPEBTI/SP-PN/07/2020
: 197/SPKB/ICDX/DIR/VI/2020
: 026/OTC/ICH/DIR/VI/2020
: 178/SPKK/ICH/VI/2020
: 1291/ASPEBTINDO/ANG-B/6/2018
Peringatan Risiko :
Produk dengan leverage memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap modal yang anda investasikan dan disarankan hanya menggunakan dana yang mampu anda tanggung apabila terjadi kerugian. Nilai investasi dapat turun atau naik dan Anda dapat kehilangan pembayaran margin awal anda. Harap diketahui bahwa produk dengan leverage belum tentu cocok untuk semua orang, jadi pastikan anda telah memahami sepenuhnya semua risiko yang terlibat.
Copyright © 2023 HSB dilindungi undang-undang./ Waspada Penipuan / Syarat & Ketentuan / Karir / Pengaduan Nasabah