Produk
Produk
Trading
Platforms
Promosi
Edukasi
Perusahaan
Download App iOS & Android
Forex adalah singkatan dari Foreign Exchange atau pertukaran mata uang asing yang merupakan instrumen perdagangan terbesar di pasar finansial dunia dengan melibatkan banyak perusahaan raksasa, bank, dan investor global.
Sebuah oscillator adalah suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan waktu.
Dengan kata lain adalah objek yang akan selalu jatuh di suatu tempat antara titik A dan titik B.
Bayangkan saat menekan sakelar osilasi pada kipas listrik.
Sebagaimana Indikator ini sebagai "on" atau "off".
Lebih spesifiknya, sebuah oscillator akan menunjukkan sinyal "buy" atau "sell" dengan pengecualian ketika kondisi tidak jelas di kedua ujung rentang beli / jual.
Terdengar familiar?
Stochastic, Parabolic SAR, dan Relative Strength Index (RSI) tergolong jenis oscillator.
Masing-masing indikator ini dirancang untuk memberi sinyal kemungkinan pembalikan, di mana tren sebelumnya telah berjalan dan harga siap untuk mengubah arah.
Mari kita lihat beberapa contoh.
Kita akan menerapkan ketiga indikator ini pada pergerakan harga pasangan GBP/USD harian. Masih ingat pelajaran tentang Stochastic, ParSAR dan RSI?
Jika lupa, Anda bisa membacanya kembali di tingkat 5!
Seperti yang terlihat bahwa semua indikator memberikan sinyal BUY pada akhir Desember. Jika membuka posisi buy, setidaknya 400 pip akan didapat!
Kemudian pada minggu ke 3 bulan Januari, ketiga indikator menunjukkan sinyal SELL.
Pasca penurunan 3 bulan, Anda akan mendapatkan banyak PIP jika melakukan open jual.
Pada pertengahan April semua indikator kembali memberikan sinyal SELL, selanjutnya harga menurun tajam.
Sekarang kita tunjukkan saat leading oscillator terkadang juga memberikan sinyal salah, untuk meyakinkan kalau sinyal-sinyal ini memang tidak tepat seutuhnya.
Pada contoh berikut ke 3 indikator tidak sinkron memberikan sinyal.
Dimana Indikator Parabolic SAR memberikan sinyal SELL di pertengahan Februari sedangkan Stochastic menunjukkan sinyal BUY. Pertanyaannya adalah indikator mana yang perlu diikuti?
Sedangkan RSI tidak memberikan sinyal apa pun yang bisa dipakai sebagai referensi.
Perhatikan grafik diatas, terlihat banyak sinyal-sinyal palsu muncul.
Selama minggu kedua di bulan April, kedua indikator Stochastic dan RSI memberikan sinyal SELL sedangkan Parabolic SAR berkonsolidasi.
Harga terus melanjutkan pergerakannya keatas, jika membuka posisi SHORT maka sudah dipastikan akan kehilangan uang.
Begitu juga pada pertengahan bulan Mei jika mengambil posisi BUY mengacu pada indikator Stochastic dan RSI dengan mengabaikan indikator Parabolic SAR.
Jadi apa yang salah dengan ketiga indikator ini?
Jawabannya adalah terletak pada cara perhitungan masing-masing indikator.
Stochastic didasari oleh rentang periode tinggi ke rendah (dalam hal ini, setiap jam), namun tidak memperhitungkan perubahan dari satu jam ke jam berikutnya.
Relative Strength Index (RSI) menggunakan perubahan dari satu harga penutupan ke harga penutupan berikutnya.
Parabolic SAR memiliki perhitungan uniknya sendiri yang dapat menyebabkan konflik.
Itulah sifat dari oscillator. Jangan keliru oleh pergerakan harga tertentu selalu menghasilkan pembalikan yang sama. Tentu saja, ini omong kosong.
Meskipun menyadari indikator leading kemungkinan keliru, tidak ada cara untuk menghindarinya.
Jika muncul sinyal campuran, lebih baik menunggu daripada “menebak-nebak" apa yang terjadi selanjutnya. Jika grafik tidak memenuhi semua kriteria, jangan memaksakan diri untuk trading!
Indikator Momentum & Osillator
Kesimpulan: Leading dan Lagging Indikator
Apa Itu Indikator Momentum: Pengertian dan Cara Menggunakan
Indikator Leading vs Lagging: Pengertian, dan Perbedaan
Indikator Stochastic Oscillator: Pengertian, Fungsi, Dan Cara Membaca
Chart Pattern Forex
Sebelum Trading, Ketahui Cheat Sheet Chart Pattern Forex Disini
Ketahui 3 Jenis Pola Chart Pattern dalam Forex
Mengenal Chart Triangle Pattern: Ascending, Descending, dan Symetrical
Apa Itu Pattern Bearish dan Bullish Penant: Cara Menggunakanya
Rectangle Chart Pattern dalam Forex
Rising Wedge dan Falling Wedge Chart Pattern
Apa Itu Head and Shoulders Pattern: Cara Membaca dan Pengertian
Indikator Momentum & Osillator
Kesimpulan: Leading dan Lagging Indikator
Apa Itu Indikator Momentum: Pengertian dan Cara Menggunakan
Indikator Leading vs Lagging: Pengertian, dan Perbedaan
Indikator Stochastic Oscillator: Pengertian, Fungsi, Dan Cara Membaca
Chart Pattern Forex
Sebelum Trading, Ketahui Cheat Sheet Chart Pattern Forex Disini
Ketahui 3 Jenis Pola Chart Pattern dalam Forex
Mengenal Chart Triangle Pattern: Ascending, Descending, dan Symetrical
Apa Itu Pattern Bearish dan Bullish Penant: Cara Menggunakanya
Rectangle Chart Pattern dalam Forex
Rising Wedge dan Falling Wedge Chart Pattern
Apa Itu Head and Shoulders Pattern: Cara Membaca dan Pengertian
Produk
Platforms
Edukasi
Tentang Kami
Legalitas
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia Indonesia Clearing House
Keanggotaan Lembaga Asosiasi
: 001/BAPPEBTI/SI/05/2018
: 001/BAPPEBTI/SP-SPA/05/2018
: 03/BAPPEBTI/KEP-PBK/9/2018
: 003/BAPPEBTI/SP-PN/07/2020
: 197/SPKB/ICDX/DIR/VI/2020
: 026/OTC/ICH/DIR/VI/2020
: 178/SPKK/ICH/VI/2020
: 1291/ASPEBTINDO/ANG-B/6/2018
Peringatan Risiko :
Produk dengan leverage memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap modal yang anda investasikan dan disarankan hanya menggunakan dana yang mampu anda tanggung apabila terjadi kerugian. Nilai investasi dapat turun atau naik dan Anda dapat kehilangan pembayaran margin awal anda. Harap diketahui bahwa produk dengan leverage belum tentu cocok untuk semua orang, jadi pastikan anda telah memahami sepenuhnya semua risiko yang terlibat.
Copyright © 2023 HSB dilindungi undang-undang./ Waspada Penipuan / Syarat & Ketentuan / Karir / Pengaduan Nasabah