Waspada penipuan yang mengatasnamakan HSB.Klik di sini untuk melihat klarifikasi lengkapnya.
close
  >   Pengenalan Dasar Trading  >   Faktor Penentu Keberhasilan Strategi Carry Trade  

Untuk tahu kapan sebaiknya Anda menggunakan strategi Carry Trade, Anda perlu memahami situasi dimana Carry Trade Anda berhasil atau gagal. Berikut penjelasannya!

1  

Kapan Keberhasilan Carry Trade?

Keberhasilan Carry trade adalah ketika trader merasa cukupoptimis untuk membeli mata uang yang berimbal hasil tinggi (high-yielding currencies) dan menjual mata uang yang berimbal hasil yang lebih rendah.

Perumpamaannya seperti seseorang yang melihat gelas setengah penuh dengan optimis. Sementara situasi saat ini mungkin tidak ideal dan berharap bahwa segala sesuatu akan menjadi lebih baik.

Hal ini juga berlaku untuk Carry Trade. Kondisi ekonomi mungkin tidak baik, tetapi prospek dari mata uang yang dibeli juga harus positif.

Jika prospek ekonomi suatu negara terlihat bagus, maka kemungkinan besar bank sentral masing-masing negara akan menaikkan tingkat suku bunga untuk mengendalikan inflasi.

Hal ini baik untuk Carry Trade karena semakin tinggi tingkat suku bunga, maka diferensial bunganya semakin besar.

2  

Kapan Kegagalan Carry Trade?

Di sisi lain, jika prospek ekonomi suatu negara terlihat tidak baik, maka tidak ada seorang pun akan siap untuk membeli mata uang dari negara tersebut.

Terutama jika pasar berpikir bank sentral harus menurunkan suku bunga untuk membantu perekonomian mereka. Sederhananya, carry trade bekerja dengan sangat baik ketika risk aversion rendah.

Carry Trade tidak berfungsi dengan baik ketika risk aversion tinggi (yaitu menjual mata uang yang menghasilkan imbal lebih tinggi dan membeli kembali mata uang yang berimbal lebih rendah)

Ketika risk aversion tinggi, maka trader cenderung mengambil sikap untuk menghindari risiko.

Mari kita gunakan gambaran untuk menjelaskannya. Katakanlah kondisi ekonomi suatu negara sedang sulit dan mengalami resesi. Menurut Anda, apa yang dilakukan oleh tetangga Anda dengan aset yang dimiliki?

Tetangga Anda mungkin akan memilih investasi dengan biaya rendah kemudian meletakkannya di tempat lain. Tidak masalah jika keuntungan yang di dapat rendah selama investasinya merupakan “hal yang pasti.

Mencari imbal hasil bukan lagi prioritas, namun melestarikan prinsip.

Hal ini masuk akal karena memungkinkan tetangga Anda untuk memiliki persiapan jika terjadi sesuatu yang buruk, seperti jika kehilangan pekerjaannya.

Dalam dunia Forex, tetangga Anda dikatakan memiliki tingkat risk aversion yang tinggi. Psikologi trader besar tidak jauh berbeda dari tetangga Anda.

Ketika kondisi ekonomi tidak pasti, trader cenderung menempatkan aset mereka dalam mata uang Safe Haven yang menawarkan tingkat suku bunga rendah seperti Dollar AS dan Yen Jepang.

Jika Anda ingin contoh lain, Anda perlu memahami bagaimana risk aversion menyebabkanpembukaan terhadap Carry trade.

Hal Ini adalah kebalikan dari carry trade. Arus masuk modal menuju aset yang aman menyebabkan apresiasi mata uang berbunga relatif rendah terhadap mata uang dengan bunga yang tinggi.

Mulai trading dengan HSB sekarang

chat