Trading
Apa Itu Settlement?
Secara harfiah, settlement berarti "penyelesaian". Dalam konteks keuangan dan bisnis, Settlement adalah tahap akhir dari sebuah transaksi di mana kewajiban pembayaran diselesaikan secara tuntas dan dana secara resmi berpindah tangan dari pembayar ke penerima.
Ada dua konteks umum penggunaan istilah ini:
Dalam Transaksi Kartu (EDC): Jika Kamu menggunakan mesin EDC, gesekan kartu pelanggan hanyalah "otorisasi" (izin mengambil dana). Uang belum masuk ke rekening Kamu sampai Kamu melakukan proses settlement (biasanya di akhir hari) pada mesin tersebut. Saat itulah bank memproses perpindahan dana ke rekening bisnis Kamu.
Dalam Akuntansi/Hutang-Piutang: Settlement merujuk pada pelunasan hutang atau penerimaan piutang yang membuat saldo tagihan menjadi nol.
Fungsi Settlement
Fungsi utama settlement bukan sekadar memindahkan uang, tetapi juga memastikan validitas transaksi. Berikut adalah fungsi utamanya:
Realisasi Pendapatan: Mengubah angka penjualan yang masih berupa "piutang" atau "tagihan" menjadi uang tunai (kas) nyata yang bisa digunakan.
Validasi Transaksi: Memastikan bahwa transaksi yang terjadi sah, tidak dibatalkan, dan sesuai dengan nominal yang disetujui.
Pemisahan Periode Transaksi: Membantu memisahkan transaksi hari ini dengan transaksi esok hari, sehingga memudahkan rekonsiliasi bank.
Finalisasi Kontrak: Dalam perdagangan saham atau aset, settlement menandai perpindahan kepemilikan aset secara resmi dari penjual ke pembeli.
Tujuan Settlement
Mengapa settlement harus dilakukan dengan disiplin (terutama bagi pengguna mesin EDC atau trader)? Berikut tujuannya:
Menjaga Likuiditas (Arus Kas): Tujuan utamanya adalah agar dana cepat masuk ke rekening operasional. Penundaan settlement berarti penundaan uang masuk, yang bisa mengganggu kemampuan bisnis membayar operasional.
Akurasi Pencatatan: Untuk memastikan data di mesin kasir (POS) cocok dengan uang yang masuk ke bank.
Menghindari Sengketa (Dispute): Semakin cepat transaksi diselesaikan (settled), semakin kecil risiko transaksi tersebut gagal atau dipermasalahkan oleh bank penerbit kartu di kemudian hari.
Kepastian Hukum: Menandakan bahwa kewajiban kedua belah pihak (pembeli menerima barang, penjual menerima uang) telah lunas.
Cara Mencatat Settlement dalam Buku Transaksi
Mencatat settlement membutuhkan ketelitian karena seringkali melibatkan potongan biaya layanan (seperti Merchant Discount Rate atau biaya admin bank).
Berikut adalah langkah-langkah dan contoh pencatatan jurnal akuntansinya:
Langkah 1: Identifikasi Dokumen
Kumpulkan bukti transaksi. Ini bisa berupa struk "Settlement Success" dari mesin EDC atau bukti transfer masuk (Mutasi Rekening) dari bank.
Langkah 2: Perhatikan Biaya Admin (MDR)
Ingat, jika Kamu menjual barang seharga Rp100.000 lewat kartu kredit, uang yang masuk ke rekening mungkin hanya Rp98.500 (karena ada potongan biaya admin bank/MDR misal 1,5%). Kamu harus mencatat potongannya agar laporan keuangan seimbang.
Langkah 3: Buat Jurnal Pencatatan
Biasanya ada dua pendekatan waktu pencatatan:
Skenario: Penjualan sebesar Rp1.000.000 menggunakan kartu kredit. Biaya admin bank adalah Rp15.000. Uang masuk bersih adalah Rp985.000.
Settlement merupakan tahap krusial yang mengubah status sebuah transaksi dari sekadar angka penjualan (piutang) menjadi uang tunai (kas) nyata yang siap digunakan oleh perusahaan.
Singkatnya, settlement adalah "jembatan terakhir" yang memastikan penjualan Kamu benar-benar sah dan dananya masuk ke kas perusahaan.
Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading

