Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading

Narrow Money

Apa Itu Narrow Money (M1)?

Secara sederhana, Narrow Money (M1) adalah ukuran jumlah uang beredar dalam arti sempit yang mencakup semua aset keuangan yang paling likuid. Likuid di sini berarti aset tersebut bisa digunakan untuk transaksi atau diubah menjadi uang tunai secara instan, tanpa penundaan atau biaya berarti.

Anggap saja M1 adalah semua "uang siap pakai" yang ada di dalam sebuah perekonomian pada satu waktu tertentu. Karena sifatnya yang sangat cair, M1 menjadi indikator penting bagi para ekonom dan bank sentral, seperti Bank Indonesia, untuk mengukur daya beli masyarakat yang dapat segera direalisasikan. Jika jumlah M1 meningkat pesat, itu bisa menandakan bahwa masyarakat memiliki banyak uang yang siap untuk dibelanjakan.

Komponen Utama dalam Narrow Money (M1)

Ukuran M1 terdiri dari dua komponen utama yang sangat kita kenal dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Uang Kartal yang Beredar (Currency in Circulation) Ini adalah bentuk uang yang paling tradisional, yaitu uang fisik. Uang kartal mencakup semua uang kertas dan uang koin yang secara aktif beredar dan dipegang oleh publik—artinya, uang yang ada di dompet, di laci kasir, atau di brankas rumah Anda, bukan yang tersimpan di dalam sistem perbankan.

  2. Uang Giral (Demand Deposits) Ini adalah uang non-fisik yang kita simpan di bank, namun bisa diakses kapan saja kita mau. Uang giral mencakup saldo di rekening giro dan rekening tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu. Dana ini bisa langsung digunakan untuk transaksi melalui berbagai cara, seperti gesek kartu debit, penarikan di ATM, transfer via mobile banking, atau penulisan cek.

Perbedaan Utama: Narrow Money (M1) vs. Broad Money (M2)

Untuk memahami M1 sepenuhnya, penting untuk melihat perbedaannya dengan kategori yang lebih luas, yaitu Broad Money (M2). Jika M1 adalah uang yang paling likuid, M2 mencakup M1 ditambah dengan beberapa aset lain yang sedikit kurang likuid.

Rumus sederhananya adalah: M2 = M1 + Uang Kuasi (Near Money)

Uang Kuasi adalah aset keuangan yang hampir setara dengan uang tunai, tetapi memerlukan satu langkah kecil atau waktu singkat untuk bisa digunakan. Contoh utamanya adalah:

  • Tabungan Berjangka (Deposito): Uang yang Anda simpan di bank untuk periode waktu tertentu (misalnya 3, 6, atau 12 bulan) dan tidak bisa ditarik sewaktu-waktu.

  • Simpanan dalam Valuta Asing: Saldo rekening dalam mata uang selain Rupiah.

Analogi sederhananya: Jika M1 adalah uang di dompet dan saldo rekening ATM Anda yang siap dipakai jajan sekarang juga, maka M2 adalah semua itu ditambah uang Anda yang sedang "diparkir" di deposito.

Mengapa Narrow Money (M1) Penting untuk Dipantau?

Bank sentral dan pemerintah sangat memperhatikan data M1 karena beberapa alasan strategis:

  • Indikator Likuiditas Ekonomi: Angka M1 menunjukkan seberapa banyak uang yang benar-benar aktif berputar di masyarakat untuk transaksi sehari-hari.

  • Alat Analisis Kebijakan Moneter: Pertumbuhan M1 yang terlalu cepat dapat menjadi sinyal awal adanya tekanan inflasi, mendorong bank sentral untuk mempertimbangkan menaikkan suku bunga.

  • Memprediksi Perilaku Konsumen: Jumlah M1 bisa memberikan gambaran tentang potensi belanja masyarakat dalam jangka pendek.

Secara keseluruhan, Narrow Money (M1) adalah potret paling akurat dari kekuatan belanja instan sebuah negara, menjadikannya salah satu data ekonomi fundamental yang paling diawasi di dunia.

Daftar Isi

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.