Inverted Hammer

Pengertian Pola Inverted Hammer

Inverted Hammer adalah pola candlestick tunggal dalam analisis teknikal yang memiliki bentuk seperti palu terbalik. Pola ini terdiri dari tiga karakteristik visual utama:

• Small Real Body: Tubuh lilin yang kecil berada di bagian bawah rentang perdagangan.

• Long Upper Shadow: Ekor atas yang panjang (biasanya setidaknya dua kali panjang tubuhnya).

• No/Little Lower Shadow: Ekor bawah yang sangat pendek atau tidak ada sama sekali.

Pola ini biasanya muncul pada akhir dari tren bearish atau penurunan harga, dan dianggap sebagai pola pembalikan tren bullish (bullish reversal pattern). Artinya, pola ini menandakan potensi perubahan arah dari tekanan jual menjadi tekanan beli.

Fungsi Inverted Hammer

Pola Inverted Hammer memiliki beberapa fungsi penting bagi trader dalam analisis teknikal:

1. Mengidentifikasi Potensi Reversal: Pola ini memberikan peringatan dini bahwa momentum penurunan harga (downtrend) mulai melemah dan pembeli mulai mencoba mendorong harga naik.

2. Sinyal Masuk (Entry Signal): Kemunculan Inverted Hammer sering digunakan sebagai sinyal awal untuk mempersiapkan posisi beli (long position), meskipun biasanya memerlukan konfirmasi dari candle berikutnya.

3. Menentukan Level Support: Titik terendah dari candle Inverted Hammer sering kali menjadi level support jangka pendek yang kuat atau acuan untuk menempatkan Stop Loss.

Cara Identifikasi Pola Inverted Hammer

Pola Inverted Hammer cukup mudah dikenali secara visual, namun validitasnya bergantung pada konteks pasar. Berikut langkah-langkah identifikasinya:

1. Tren Turun (Downtrend): Syarat mutlak pola ini adalah harus muncul saat harga sedang dalam tren turun atau setelah serangkaian penurunan harga.

2. Bentuk Candle: Perhatikan bentuk fisik lilin. Harus memiliki ekor atas yang panjang dan tubuh kecil di bagian bawah. Warna tubuh (merah/hijau atau hitam/putih) tidak terlalu penting, namun tubuh berwarna hijau (penutupan lebih tinggi dari pembukaan) dianggap sebagai sinyal bullish yang lebih kuat.

3. Psikologi Pasar: Ekor atas yang panjang menunjukkan bahwa pembeli sempat mendorong harga naik tinggi selama sesi perdagangan, meskipun penjual berhasil menekan harga kembali turun di penutupan. Ini menunjukkan penjual mulai kehilangan kendali.

4. Konfirmasi: Pola Inverted Hammer dianggap valid jika candle pada hari berikutnya (setelah Inverted Hammer) dibuka dengan harga lebih tinggi atau ditutup sebagai bullish candle yang kuat.

Contoh Pola Inverted Hammer

Mari kita lihat simulasi contoh pola Inverted Hammer dalam sebuah pergerakan harga aset:

1. Fase Downtrend: Selama beberapa hari atau minggu, harga aset terus mengalami penurunan, didominasi oleh penjual yang agresif.

2. Pembentukan Pola: Pada satu hari perdagangan, harga dibuka rendah, kemudian pembeli mendorong harga naik secara signifikan (membentuk ekor atas panjang). Namun, menjelang penutupan pasar, harga turun kembali mendekati level pembukaan (membentuk tubuh kecil). Inilah Inverted Hammer.

3. Volume Perdagangan: Idealnya, volume perdagangan pada hari terbentuknya Inverted Hammer cukup tinggi, menandakan adanya pertarungan sengit antara penjual dan pembeli baru yang masuk.

4. Pembalikan Arah: Pada hari berikutnya, harga dibuka gap up (lebih tinggi dari penutupan Inverted Hammer) dan terus bergerak naik. Ini mengonfirmasi bahwa pembeli telah mengambil alih kendali pasar, dan merupakan saat yang tepat untuk melakukan pembelian.

Dengan memahami karakteristik dan konteks munculnya Inverted Hammer, trader dapat memanfaatkannya sebagai peluang untuk masuk ke pasar tepat sebelum tren kenaikan harga dimulai.