Trading
Apa itu Distributed Ledger Technology (DLT)?
Distributed Ledger Technology (DLT) adalah sebuah sistem pencatatan digital yang terdesentralisasi. Teknologi ini memungkinkan informasi atau transaksi untuk disimpan dan divalidasi di banyak lokasi (node) secara bersamaan, bukan di satu server pusat.
Berbeda dengan basis data tradisional yang terpusat, DLT didistribusikan ke seluruh jaringan komputer. Setiap komputer (disebut "node") dalam jaringan memiliki salinan lengkap dari catatan transaksi. Dengan begitu, setiap perubahan pada ledger harus diverifikasi oleh mayoritas node di jaringan, menjadikannya sangat aman dan transparan.
Hubungan DLT dan Blockchain
Blockchain adalah salah satu jenis Distributed Ledger Technology (DLT) yang paling terkenal. Semua blockchain adalah DLT, tetapi tidak semua DLT adalah blockchain. Perbedaan utamanya terletak pada cara data disusun:
Blockchain mengatur data dalam "blok" yang saling terhubung dalam rantai linier, di mana setiap blok baru merujuk ke blok sebelumnya.
DLT lainnya dapat menyimpan data dalam struktur yang berbeda, seperti Directed Acyclic Graph (DAG), yang menawarkan fleksibilitas lebih dalam memproses transaksi secara paralel.
Sejarah Singkat Distributed Ledger
Konsep distributed computing, di mana beberapa komputer bekerja sama, telah ada sejak tahun 1990-an. Namun, evolusi DLT menjadi seperti yang kita kenal sekarang didorong oleh kebutuhan akan verifikasi dan keamanan data yang lebih baik.
Tahun 1990-an: Komputer di lokasi berbeda mulai bekerja sama untuk menyelesaikan masalah, namun hasilnya tetap dikirim ke server pusat.
Awal 2000-an: Dengan kemajuan ilmu data dan kriptografi, para ilmuwan mengembangkan sistem otomatisasi untuk memverifikasi transaksi.
2008: Konsep blockchain muncul melalui paper oleh Satoshi Nakamoto yang memperkenalkan Bitcoin, sebuah DLT pertama yang berhasil dan populer.
Saat Ini: DLT telah berkembang menjadi platform yang dapat diprogram seperti Ethereum dan Hyperledger, yang memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (DApps) dan solusi bisnis.
Cara Kerja Distributed Ledger Technology
DLT menggunakan kriptografi untuk menyimpan informasi secara aman dan akurat. Data diakses dengan "kunci" dan tanda tangan kriptografi. Informasi yang disimpan menjadi basis data yang tidak dapat diubah, diatur oleh aturan jaringan.
Karena sifatnya terdesentralisasi, privat, dan terenkripsi, distributed ledger lebih aman dari ancaman dunia maya. Serangan berhasil hanya jika semua salinan di jaringan diserang sekaligus. Berbagi dan memperbarui catatan antar-peer mempercepat proses dan mengurangi biaya.
Setiap perangkat dalam jaringan distributed ledger menyimpan salinan yang disebut node. Jaringan bisa memiliki banyak node, yang mencatat setiap perubahan di ledger. Setiap node memperbarui salinan dengan transaksi terbaru.
Jika jaringan mencapai konsensus tentang validitas transaksi, transaksi diselesaikan dan dienkripsi. Setiap blok berisi informasi terenkripsi dari blok sebelumnya, menjadikannya tidak dapat diubah.
Industri Pengguna Distributed Ledger Technology
Distributed Ledger digunakan untuk berbagai tujuan, dengan banyak diterapkan sebagai platform scalable. Hyperledger Fabric adalah platform DLT modular yang telah digunakan oleh berbagai bisnis. Industri seperti penerbangan, kesehatan, manufaktur, dan transportasi telah memanfaatkan solusi berbasis DLT.
Rantai pasokan dapat memperoleh manfaat besar dari DLT, meningkatkan efisiensi dan akurasi. Teknologi ini juga mengurangi potensi korupsi dan penipuan dalam proses rantai pasokan. Fujitsu mengembangkan DLT untuk meningkatkan transparansi dan mencegah penipuan di rantai pasokan.
Fujitsu menciptakan Bursa Beras untuk mempermudah perdagangan beras dengan mencatat data seperti harga dan pengiriman. Semua informasi tentang sumber, asuransi, dan penyelesaian tercatat di ledger yang dapat diakses oleh pihak terkait. Data yang disimpan dalam ledger tidak dapat diubah, memastikan transparansi dan akurasi.
Platform DLT Fujitsu mengamankan data dan memungkinkan pelacakan pengiriman beras hingga tujuan akhir. Semua data tercatat otomatis, meningkatkan efisiensi dan keamanan rantai pasokan.
Kelebihan dan Kekurangan Distributed Ledger Technology
Kelebihan DLT:
Desentralisasi: Tidak ada titik kontrol terpusat, membuat DLT lebih tahan terhadap serangan dan kegagalan sistem.
Keamanan data: Algoritma kriptografi memastikan data tidak dapat dirusak atau dipalsukan, mengurangi risiko penipuan.
Transparansi dan visibilitas: Semua pengguna memiliki akses terbuka ke data dan transaksi, meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan.
Efisiensi biaya: Menghilangkan perantara dan mengotomatiskan transaksi melalui kontrak pintar, mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
Inklusi keuangan: Memungkinkan akses ke layanan keuangan untuk mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses melalui sistem perbankan tradisional.
Kekurangan DLT:
Kompleksitas dan pemeliharaan: Implementasi dan pemeliharaan DLT memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus.
Masalah skalabilitas: DLT dapat mengalami pemrosesan lambat atau biaya tinggi seiring bertambahnya jumlah peserta dan transaksi.
Penggunaan energi tinggi: Beberapa DLT, seperti Bitcoin, memerlukan banyak energi, berpotensi berdampak negatif pada lingkungan.
Kurangnya regulasi: Tidak adanya regulasi dan standarisasi dapat menimbulkan risiko bagi pengguna dan investor.
Kesalahan tidak dapat dibatalkan: Kesalahan transaksi tidak dapat diubah dalam DLT publik, seperti Bitcoin, yang bisa menimbulkan masalah jika terjadi kesalahan pengiriman.