Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading

Convexity

Pengertian Convexity

Convexity adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga, terutama saat perubahan tersebut cukup besar. Dalam dunia keuangan, convexity menggambarkan kelengkungan hubungan antara harga obligasi dan tingkat suku bunga. Semakin tinggi convexity, semakin besar perubahan harga obligasi ketika suku bunga berubah.

Convexity sering dianggap sebagai pelengkap dari duration, yaitu indikator pertama yang menunjukkan seberapa besar harga obligasi bisa berubah akibat perubahan suku bunga. Jika duration membantu memperkirakan perubahan harga dalam kondisi perubahan suku bunga kecil, maka convexity memberikan gambaran yang lebih akurat saat perubahan suku bunga cukup besar atau tidak linier.

Fungsi dan Manfaat Convexity

Convexity berfungsi sebagai alat bantu bagi para trader obligasi untuk menilai seberapa besar risiko perubahan harga obligasi akibat fluktuasi suku bunga. Dengan mengetahui convexity, seorang trader bisa mengukur interest rate risk secara lebih menyeluruh.

Manfaat utama dari convexity antara lain:

  • Membantu membuat keputusan investasi yang lebih tepat: Convexity memberikan gambaran yang lebih akurat terhadap nilai wajar obligasi saat suku bunga naik atau turun drastis.

  • Mengidentifikasi obligasi yang lebih stabil: Obligasi dengan convexity tinggi cenderung lebih stabil nilainya ketika pasar mengalami gejolak suku bunga.

  • Membantu menyusun strategi manajemen risiko: Portofolio obligasi dengan convexity yang sesuai bisa melindungi nilai investasi dari pergerakan suku bunga yang tidak terduga.

Jenis-Jenis Convexity

Secara umum, convexity dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:

a. Positive Convexity

Obligasi dengan positive convexity menunjukkan bahwa ketika suku bunga turun, harga obligasi akan naik lebih cepat. Sebaliknya, saat suku bunga naik, harga akan turun lebih lambat. Ini adalah kondisi ideal yang diinginkan oleh banyak trader karena membantu menjaga nilai investasi tetap stabil.

Contoh obligasi dengan positive convexity adalah obligasi biasa tanpa fitur khusus seperti callable atau putable.

b. Negative Convexity

Sebaliknya, negative convexity terjadi ketika harga obligasi tidak naik setinggi yang seharusnya saat suku bunga turun. Ini biasanya terjadi pada callable bonds, yaitu obligasi yang dapat ditebus lebih awal oleh penerbit. Ketika suku bunga turun, penerbit cenderung menebus obligasi lebih awal, membatasi potensi keuntungan bagi trader.

Rumus dan Cara Menghitung Convexity

Secara teknis, convexity dihitung menggunakan rumus matematika yang cukup kompleks, karena memperhitungkan nilai sekarang dari semua arus kas yang akan diterima dari obligasi.

Rumus umum convexity:

Convexity = (1 / P) * Σ[from t=1 to n] (Ct * t * (t + 1)) / (1 + y)^(t+2)

Keterangan:

  • P = Harga obligasi saat ini

  • Ct = Arus kas (kupon) pada periode ke-t

  • y = Tingkat imbal hasil (yield)

  • t = Periode ke-t

Meskipun terlihat rumit, convexity umumnya dihitung menggunakan software keuangan atau spreadsheet seperti Excel, karena perhitungannya melibatkan banyak variabel.

Contoh sederhana:

Misalnya, obligasi dengan harga Rp1.000.000 dan kupon tahunan Rp50.000 memiliki convexity sebesar 60. Artinya, untuk setiap perubahan 1% pada suku bunga, harga obligasi akan berubah sekitar 0,6% tambahan di luar yang diperkirakan oleh duration.

Daftar Isi

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.