Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading

Compounding

Apa Arti Compounding?

Compounding atau bunga majemuk adalah proses di mana keuntungan dari suatu investasi ditambahkan kembali ke modal awal, sehingga di periode berikutnya, bunga atau keuntungan dihitung dari total modal yang lebih besar.

Sederhananya, ini seperti efek bola salju. Saat bola salju menggelinding, ia akan mengumpulkan lebih banyak salju dan menjadi semakin besar. Dalam investasi, modal awal adalah bola salju kecil, dan setiap keuntungan yang diinvestasikan kembali adalah salju yang menambah ukurannya. Seiring waktu, pertumbuhan ini menjadi eksponensial.

Fungsi Compounding

  • Pertumbuhan Eksponensial

    Compounding memungkinkan investasi atau simpanan tumbuh secara eksponensial seiring berjalannya waktu. Pendapatan atau keuntungan yang diinvestasikan kembali akan menciptakan pendapatan tambahan, yang pada gilirannya akan menghasilkan lebih banyak pendapatan di masa depan.

  • Maksimalkan Potensi Pertumbuhan

    Dengan memanfaatkan compounding, kamu dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan keuangan. Pendapatan yang diinvestasikan kembali akan memberikan dorongan tambahan untuk meningkatkan nilai investasi atau simpanan.

  • Pembentukan Kekayaan Jangka Panjang

    Compounding memainkan peran penting dalam pembentukan aset jangka panjang. Melalui efek eksponensial, investasi kecil dapat berkembang menjadi jumlah yang signifikan dalam periode waktu yang panjang.

  • Pengaruh Waktu

    Compounding membutuhkan waktu untuk memberikan hasil yang optimal. Semakin lama kamu berinvestasi atau mengkomponenkan simpanan, semakin besar pengaruh compounding terhadap pertumbuhan keuangan .

  • Stabilitas Keuangan

    Compounding membantu menciptakan stabilitas keuangan di masa depan. Dengan pertumbuhan yang berkelanjutan, Kamu dapat membangun cadangan dana yang cukup, mencapai tujuan keuangan jangka panjang, dan menghadapi kebutuhan keuangan yang tak terduga.

Contoh Cara Kerja Compounding

Berikut adalah contoh aktivitas compounding untuk memberikan gambaran tentang bagaimana proses ini berjalan:

Contoh 1: Investasi dengan Bunga 10% per Tahun

Bayangkan kamu memulai investasi sebesar Rp10.000.000 pada instrumen yang menawarkan imbal hasil rata-rata 10% per tahun. Alih-alih menarik keuntungan tahunan sebesar Rp1.000.000, kamu memutuskan untuk menginvestasikan kembali seluruh pendapatan tersebut setiap tahunnya. Dengan metode compounding, modalmu akan bertumbuh secara eksponensial karena bunga dihitung dari akumulasi total modal dan bunga sebelumnya.

  • Setelah 10 tahun, total investasi ini akan tumbuh menjadi sekitar Rp25.937.424.

  • Dan jika dibiarkan selama 20 tahun, nilainya bisa mencapai sekitar Rp67.275.954

Contoh 2 : Trading NASDAQ atau Dow Jones Index dengan Profit Bulanan 5%

Misalnya kamu memulai aktivitas trading di instrumen seperti NASDAQ atau Dow Jones Index dengan modal awal sebesar $1,000 dan mampu menghasilkan profit konsisten sebesar 5% setiap bulan. Keuntungan dari bulan pertama, yaitu $50, nggak kamu tarik tapi langsung ditambahkan ke modal, sehingga pada bulan kedua, modal yang digunakan untuk trading menjadi $1.050. Proses ini diulang setiap bulan, dengan keuntungan selalu direinvestasikan.

Setelah 12 bulan, modal awal sebesar $1.000 dapat tumbuh menjadi sekitar $1.795,86, berkat efek compounding. Dari sini terlihat bahwa dengan konsistensi dan reinvestasi keuntungan, compounding dapat mempercepat pertumbuhan modal secara signifikan bahkan dalam jangka waktu satu tahun.

Cara Memaksimalkan Compounding Effect dalam Investasi

  • Memulai investasi: Semakin awal kamu berinvestasi, semakin lama efek compounding bekerja.

  • Investasi Secara Konsisten: Lakukan investasi rutin, meskipun dalam jumlah kecil, untuk pertumbuhan yang maksimal.

  • Pilih Instrumen dengan Return Tinggi: Pastikan investasi menawarkan tingkat pengembalian yang baik sesuai profil risiko kamu.

  • Gunakan Reinvestasi Dividen: Biarkan dividen diinvestasikan kembali agar modal terus bertambah.

  • Bersabar dan Biarkan Uang Bekerja: Hindari sering menarik keuntungan agar compounding effect dapat bekerja optimal.

Apa bedanya compounding dengan bunga tunggal? Bunga tunggal (simple interest) dihitung hanya dari modal awal, sedangkan compounding dihitung dari total modal ditambah keuntungan yang sudah terakumulasi.

Bagaimana cara compounding bekerja dalam trading? Dalam trading, compounding terjadi ketika kamu tidak menarik profit, melainkan menambahkannya kembali ke modal awal. Ini memungkinkan kamu untuk trading dengan volume yang lebih besar di sesi berikutnya, yang berpotensi menghasilkan keuntungan yang lebih besar pula.

Meskipun sering dikaitkan dengan investasi jangka panjang seperti saham atau reksa dana, prinsip compounding juga bisa diterapkan dalam trading emas. Jika kamu melakukan trading emas dan berhasil mendapatkan keuntungan, kamu bisa memilih untuk tidak menarik profit tersebut. Sebaliknya, keuntungan itu bisa kamu tambahkan kembali ke modal awalmu untuk meningkatkan volume trading di sesi berikutnya. Dengan demikian, setiap kali kamu profit, modalmu akan semakin besar, memungkinkan potensi keuntungan yang lebih besar lagi di masa depan, layaknya efek bola salju yang berlaku pada aset lain. Tentu saja, ini memerlukan strategi trading yang konsisten dan manajemen risiko yang cermat.

Daftar Isi

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.