Trading
GBP/USD terus melemah untuk sesi kedua berturut-turut, melorot ke sekitar 1.2610 selama jam perdagangan Asia pada hari Senin. Pound Sterling (GBP) menghadapi tantangan karena Dolar AS (USD), yang diukur oleh Indeks Dolar AS (DXY), mencapai level tertinggi dalam delapan minggu. Kekuatan USD ini didorong oleh sentimen pasar yang positif karena pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Maret nampaknya tidak mungkin terjadi. Sentimen ini didasarkan pada laporan pasar tenaga kerja yang menjanjikan yang dirilis pada hari Jumat.
Pada hari Jumat, Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan bahwa Nonfarm Payrolls menambahkan 353.000 pekerjaan pada bulan Januari, melampaui pembacaan sebelumnya sebesar 333.000 dan melebihi konsensus pasar sebesar 180.000. Selain itu, Average Hourly Earnings (YoY) naik sebesar 4,5%, melampaui ekspektasi 4,1% dan kenaikan sebelumnya sebesar 4,4%. Para trader akan terus memantau indikator ekonomi, seperti Indeks Ketenagakerjaan Layanan ISM, yang dijadwalkan dirilis pada hari Senin, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang kondisi pasar tenaga kerja AS dan dampak potensialnya terhadap kebijakan moneter.
Ketua Federal Reserve (Fed) AS, Jerome Powell, menegaskan bahwa pertemuan bulan Maret kemungkinan terlalu awal untuk memiliki keyakinan dalam memulai pemotongan suku bunga. Dia menekankan bahwa dengan ekonomi yang kuat, Fed bermaksud mendekati waktu pemotongan suku bunga dengan hati-hati. Powell menyebutkan bahwa kepercayaan sedang meningkat, tetapi Fed ingin lebih banyak jaminan sebelum mengambil langkah penting tersebut.
Di sisi lain, Gubernur Bank of England (BoE), Andrew Bailey, menghindari spekulasi tentang pemotongan suku bunga dan memperingatkan bahwa tekanan harga bisa meningkat lagi pada paruh kedua tahun ini. BoE tampaknya lebih memprioritaskan pengelolaan tekanan inflasi tinggi daripada kemungkinan mengatasi ketakutan resesi yang semakin dalam.
Lebih lanjut, Kepala Ekonom Bank of England (BoE), Huw Pill, menyatakan bahwa waktu yang tepat bagi BoE untuk memangkas suku bunga mungkin masih lama. Perspektif ini didasarkan pada ketidakpastian tentang persistensi tekanan inflasi jangka panjang. Pill menekankan perlunya bukti yang cukup sebelum mempertimbangkan penurunan tingkat suku bunga.
Komunitas Trader HSB
Update informasi trading terkini via WA & Telegram Group kapan pun di mana pun.
Join KomunitasUpdate Informasi Gerakan Pasar