Waspada penipuan yang mengatasnamakan HSB.Klik di sini untuk melihat klarifikasi lengkapnya.
  >   Pengenalan Dasar Trading  >   Ketahui 3 Jenis Pola Chart Pattern dalam Forex  

Kali ini kami akan membahas cara menggunakan pola grafik ini untuk mencari take profit.

Mempelajari teori cara kerja alat ini tidaklah cukup, Anda harus belajar menggunakannya termasuk semua senjata trading yang dibahas sebelumnya!

Pengelompokan grafik menurut sinyal terbagi menjadi:

1  

Pola reversal (pembalikan)

Pola reversal adalah pola grafik yang memunculkan sinyal trend yang sedang berjalan akan mengalami pembalikan.

Jika reversal terbentuk ketika trend naik, artinya trend akan berbalik dan harga akan segera bergerak turun.

Sebaliknya, jika reversal terbentuk ketika trend turun, pertanda kalau harga akan naik ke atas.

6 pola grafik yang memberikan sinyal pembalikan.

  1. Double Top

  2. Double Bottom

  3. Head and Shoulders

  4. Inverse Head and Shoulders

  5. Rising Wedge

  6. Falling Wedge

If you got all six right, brownie points for you!

Cara trading dengan reversal chart cukup dengan membuka posisi melewati neckline dan dengan arah yang sama dengan trend baru. Kemudian mencari target dengan tinggi yang sama dengan pola.

Sebagai contoh ketika Anda menemukan pola double bottom, buat posisi buy di atas neckline dan atur target take profit sebesar bottom sampai neckline.

Untuk manajemen risiko yang tepat, jangan lupa untuk mengatur stop! Stop loss yang wajar dapat diatur di sekitar tengah-tengah pola grafik.

Misalnya, Anda dapat mengukur jarak double bottom dari neckline, membaginya menjadi dua, dan menggunakannya sebagai ukuran stop loss.

2  

Pola Continuation (kelanjutan/kontinuasi)

Sebuah pola yang menunjukkan bahwa trend yang sedang berlangsung akan terus berlanjut.

Biasanya pola ini disebut juga sebagai pola konsolidasi karena ini menunjukkan bahwa trader penjual atau pembeli mengambil istirahat sejenak sebelum bergerak lebih jauh ke arah yang sama dengan tren sebelumnya.

Beberapa pola yang masuk kedalam kategori ini adalah wedge, rectangle dan pennants. Perlu dicatat bahwa pola wedges bisa dianggap juga sebagai pola reversal tergantung dari terbentuk di trend manakah itu.

Untuk trading dengan pola ini, cukup tempatkan order di atas atau di bawah pola (tentu saja, mengikuti arah tren yang sedang berlangsung).

Untuk pola wedges dan rectangles pilih target yang setidaknya memiliki ukuran sama dengan pola grafik.

Sedangkan pola pennant, Anda bisa membidik lebih tinggi dan menargetkan ketinggian tiang pennant.

Untuk pola kelanjutan, stoploss biasanya ditempatkan di atas atau di bawah pola grafik yang sebenarnya.

Misalnya, saat memperdagangkan bearish rectangle, letakkan stoploss beberapa pip di atas atau garis resistance dari rectangle.

3  

Pola Bilateral

Pola bilateral sedikit lebih rumit karena pola ini memberi sinyal harga dapat bergerak ke arah manapun

Hah, sinyal macam apa ini?!

Di sinilah pola segitiga ambil andil. Ingat saat membahas tentang harga yang bisa menembus ke atas atau ke bawah dengan segitiga?

Untuk trading dengan pola ini, Anda harus mempertimbangkan dua skenario (upside breakout atau downside breakout) dan menempatkan satu order di atas pola atau di bawah formasi.

Jika satu order terpicu, anda dapat membatalkan order yang satunya. Apapun itu, anda adalah bagian dari aksi pasar.

Gandakan kemungkinan profit!

Satu kekurangan dari pola ini adalah adanya sinyal break palsu, jika Anda mengatur entri order terlalu dekat dengan bagian atas atau bawah formasi.

Jadi berhati-hatilah dan jangan lupa untuk mengatur stop loss!

chat