Trading
Yen Jepang (JPY) menunjukkan kekuatan relatif terhadap Dolar AS pada hari Rabu, tetapi kekurangan momentumnya terkait ketidakpastian mengenai pandangan kebijakan Bank of Japan (BoJ). Meskipun demikian, kenaikan harga konsumen di Tokyo yang tercatat pada bulan Februari memperkuat spekulasi akan adanya perubahan dalam kebijakan BoJ. Namun, adanya resesi tak terduga di Jepang bisa membuat BoJ menunda rencananya untuk bergerak menjauh dari kebijakan moneter yang sangat longgar.
Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa CPI Tokyo rebound dari level terendah dalam 22 bulan pada bulan Februari, menghidupkan kembali pembicaraan bahwa Bank of Japan akan segera keluar dari rezim suku bunga negatif, yang mendukung Yen Jepang.
Para investor juga yakin bahwa kenaikan gaji yang kuat tahun ini akan memungkinkan BoJ untuk mengakhiri kebijakan longgar dalam beberapa bulan mendatang, yang bersama dengan dorongan dari risiko yang lemah, menguntungkan JPY.
Namun, BoJ kemungkinan tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga dan mungkin akan menunggu hingga pertemuan kebijakan Juni sebelum memperketat kebijakannya, terutama setelah dua kuartal berturut-turut terjadi kontraksi ekonomi, yang menghasilkan resesi teknis.
Menurut sumber-sumber, BoJ diperkirakan akan menurunkan penilaiannya tentang konsumsi dan produksi pabrik bulan ini mengingat tanda-tanda kelemahan dalam ekonomi yang menekankan kerapuhan pemulihannya. Dolar AS terpengaruh oleh ISM Services PMI AS yang mengecewakan pada hari Selasa, yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan sektor non-manufaktur pada bulan Februari di tengah penurunan lapangan kerja.
Meskipun demikian, pasar masih memperhitungkan kemungkinan pemotongan suku bunga pertama oleh Federal Reserve pada Juni, yang membantu membatasi penurunan imbal hasil obligasi AS dan berperan sebagai angin pendorong bagi Dolar AS. Para trader juga terlihat enggan untuk melakukan taruhan arah yang agresif dan melihat kesaksian Ketua Fed Jerome Powell di Kongres untuk sinyal baru tentang jalur pemangkasan suku bunga, yang diharapkan memberikan dorongan bagi USD.
Selain itu, rilis laporan ADP tentang ketenagakerjaan sektor swasta dan data JOLTS tentang lowongan pekerjaan juga diharapkan akan memberikan peluang perdagangan jangka pendek di sekitar pasangan USD/JPY.
Posisi short di bawah 150,25 dengan target @ 149,20 & 148,90 dalam kisaran.
Di atas 150,25, maka target kenaikan berikutnya adalah 150,45 & 150,60.
RSI terarahkan dengan buruk.
Resistance3: 150,60
Resistance2: 150,45
Resistance1: 150,25
Support1 : 149,20
Support2 : 148,90
Support3 : 148,35
Komunitas Trader HSB
Update informasi trading terkini via WA & Telegram Group kapan pun di mana pun.
Join KomunitasUpdate Informasi Gerakan Pasar