Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading
store google
SMA VS EMA: Perbedaan Indikator dan Pengertiannya

Simple Moving Average

seseorang menunjuk pola SMA

Simple Moving Average (SMA) adalah salah satu jenis indikator teknikal yang paling umum digunakan dalam analisis pasar keuangan. Ini digunakan untuk mengidentifikasi tren harga yang mendasarinya. SMA adalah metode perhitungan rata-rata harga yang dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan dalam periode waktu tertentu dan kemudian membaginya dengan jumlah periode tersebut.

SMA digunakan untuk merata-ratakan pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu untuk menghilangkan fluktuasi harga yang tidak diinginkan dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang arah tren harga. Ini membantu trader dan investor dalam mengidentifikasi tren jangka pendek, menengah, dan panjang.

Sebagai contoh, jika Anda ingin menghitung SMA 50 hari dari suatu saham, Anda akan menjumlahkan harga penutupan selama 50 hari terakhir dan membaginya dengan 50. Setiap hari, ketika harga penutupan terbaru tersedia, SMA akan diperbarui dengan menghapus harga penutupan tertua dan menambahkan harga penutupan terbaru.

SMA juga digunakan sebagai sinyal perdagangan. Ketika harga melewati SMA dari bawah ke atas, ini bisa dianggap sebagai sinyal beli, menandakan potensi awal dari tren naik. Sebaliknya, ketika harga melewati SMA dari atas ke bawah, itu bisa dianggap sebagai sinyal jual, menandakan potensi awal dari tren turun.

SMA dapat dihitung untuk periode waktu apa pun, seperti 10 hari, 50 hari, 200 hari, dan sebagainya, tergantung pada preferensi dan kebutuhan trader atau investor. Ini dapat diterapkan pada berbagai instrumen keuangan, termasuk saham, mata uang, komoditas, dan indeks pasar.

Penggunaan SMA harus dilihat dalam konteks analisis pasar yang lebih luas dan dikombinasikan dengan indikator teknikal dan alat analisis lainnya untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Exponential Moving Average

grafik yang menunjukan pola EMA

Exponential Moving Average (EMA) adalah salah satu jenis indikator teknikal yang digunakan dalam analisis pasar keuangan. Seperti Simple Moving Average (SMA), EMA juga digunakan untuk mengidentifikasi tren harga yang mendasar.

Perhitungan EMA melibatkan penggunaan faktor penghalus (smoothing factor) yang mengatur seberapa cepat bobot harga terbaru menurun seiring berlalunya waktu. Faktor penghalus ini umumnya didasarkan pada periode waktu yang dipilih. Semakin kecil periode waktu yang digunakan, semakin responsif EMA terhadap perubahan harga terbaru.

Proses perhitungan EMA dimulai dengan menghitung EMA awal menggunakan SMA. Setelah itu, EMA yang baru dihitung dengan memperbarui nilai sebelumnya menggunakan rumus yang melibatkan faktor penghalus dan harga penutupan terbaru.

EMA dapat digunakan untuk mengidentifikasi arah tren, menentukan level support dan resistance, serta memberikan sinyal beli atau jual. Ketika harga melintasi EMA dari bawah ke atas, itu bisa dianggap sebagai sinyal beli. Sebaliknya, ketika harga melintasi EMA dari atas ke bawah, itu bisa dianggap sebagai sinyal jual.

EMA juga dapat digunakan dalam kombinasi dengan indikator lain atau dengan penggunaan multiple time frame untuk memperkuat keputusan perdagangan.

Dalam praktiknya, EMA sering digunakan dengan periode waktu yang berbeda, seperti EMA 20, EMA 50, dan EMA 200, tergantung pada preferensi dan kebutuhan trader atau investor.

Penggunaan EMA harus disesuaikan dengan kondisi pasar dan digunakan bersama dengan analisis teknikal dan fundamental lainnya untuk pengambilan keputusan investasi yang lebih baik.

Perbedaan SMA dan EMA

seseorang sedang melihat perbedaan SMA dan EMA

Perbedaan utama antara Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA) terletak pada metode perhitungan dan responsivitas terhadap perubahan harga. Berikut adalah beberapa perbedaan antara keduanya:

1. Metode Perhitungan:

- SMA: Menggunakan metode perhitungan rata-rata sederhana dengan menjumlahkan harga penutupan dalam periode waktu tertentu dan membaginya dengan jumlah periode tersebut.

- EMA: Memakai metode perhitungan rata-rata eksponensial dengan memberikan bobot yang lebih tinggi pada harga terbaru. EMA dihitung dengan menggunakan rumus yang melibatkan faktor penghalus dan harga penutupan terbaru.

2. Responsivitas terhadap Perubahan Harga:

- SMA: memberikan bobot yang sama pada semua harga dalam periode waktu yang ditentukan. Ini membuat SMA lebih lambat dalam menanggapi perubahan harga terbaru.

- EMA: menekankan bobot yang lebih tinggi pada harga terbaru dan secara eksponensial mengurangi bobot harga yang lebih lama. Hal ini membuat EMA lebih responsif terhadap perubahan harga terbaru dan menghasilkan sinyal tren yang lebih cepat.

3. Penggunaan dalam Analisis Tren:

- SMA: sering digunakan untuk mengidentifikasi tren jangka menengah dan panjang. Ini memberikan gambaran yang lebih halus tentang arah tren dan membantu dalam menghilangkan fluktuasi harga yang tidak diinginkan.

- EMA: dipakai untuk mengidentifikasi tren jangka pendek dan memberikan sinyal perubahan tren lebih cepat. EMA sering digunakan oleh trader yang mencari peluang trading jangka pendek.

4. Penggunaan dalam Perdagangan:

- SMA: digunakan dalam strategi perdagangan yang mengandalkan persimpangan harga dengan SMA sebagai sinyal masuk atau keluar.

- EMA: sering dipakai dalam strategi perdagangan yang mengutamakan perubahan harga terbaru. Sinyal masuk dan keluar didasarkan pada persimpangan harga dengan EMA.

Contoh SMA dan EMA

contoj grafik SMA dan EMA

Berikut adalah contoh penggunaan Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA) dalam analisis teknikal:

Contoh SMA:

Misalkan kita menggunakan periode waktu 10 hari dan data harga penutupan saham sebagai berikut:

Day 1: 50

Day 2: 52

Day 3: 55

Day 4: 54

Day 5: 56

Day 6: 58

Day 7: 57

Day 8: 59

Day 9: 62

Day 10: 60

Perhitungan SMA 10-day akan melibatkan penjumlahan harga penutupan dalam periode 10 hari dan membaginya dengan 10.

SMA Day 10 = (50 + 52 + 55 + 54 + 56 + 58 + 57 + 59 + 62 + 60) / 10 = 573 / 10 = 57.3

Jadi, SMA 10-day pada Day 10 adalah 57.3.

Contoh EMA:

Misalkan kita menggunakan periode waktu 10 hari dan data harga penutupan saham seperti sebelumnya.

Pertama, kita perlu menghitung EMA awal yang menggunakan SMA. Misalkan kita menggunakan SMA 10-day awal sebagai EMA awal.

EMA awal = 57.3

Selanjutnya, kita menggunakan rumus perhitungan EMA dengan faktor penghalus (smooth factor) yang biasanya didasarkan pada periode waktu yang dipilih. Misalkan kita menggunakan faktor penghalus 0.2.

EMA Day 10 

= (Harga penutupan Day 10 - EMA sebelumnya) x faktor penghalus + EMA sebelumnya

= (60 - 57.3) x 0.2 + 57.3

= 2.7 x 0.2 + 57.3

= 0.54 + 57.3

= 57.84

Jadi, EMA 10-day pada Day 10 adalah 57.84.

Dalam praktiknya, SMA dan EMA sering digunakan dengan periode waktu yang berbeda, tergantung pada preferensi dan kebutuhan trader atau investor. Selain itu, data harga penutupan yang digunakan dalam contoh di atas dapat bervariasi tergantung pada aset atau instrumen yang dianalisis.

Untuk urusan trading dengan SMA dan EMA, kamu perlu menggunakan jasa broker forex tepercaya yang sudah terbukti kredibilitasnya. Seperti HSB Investasi, broker forex teregulasi resmi BAPPEBTI dan peraih penghargaan The Most Innovative Broker 2022 oleh ICDX ini bisa mendukung tradingmu untuk mencapai target profit.

Caranya pun mudah,kamu bisa mendaftarkan akun trading HSB Investasi terlebih dahulu. Lakukan verifikasi data dan masukkan dana deposit trading ke segregated account HSB yang akan kamu gunakan untuk melakukan transaksi trading nantinya. 

Baru setelah itu kamu perlu install aplikasi trading HSB Investasi di perangkat pilihanmu untuk bisa mengakses seluruh fitur trading modern yang disediakan. Sangat mudah kan? Jadi, gak ada lagi alasan menunda potensi profitmu bersama HSB Investasi. Yuk, mulai trading sekarang!***

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
Artikel Lainnya

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Satu juta download!
bonus tanpa deposit
Mulai Pengalaman Trading Terbaik