Produk
Produk
Trading
Platforms
Promosi
Edukasi
Perusahaan
Download App iOS & Android
Gunakan support dan resistance dengan bounce dan break untuk menghindarkanmu dari keputusan trading yang salah.
Kini saatnya Anda menerapkan dasar instrumen teknikal yang telah dipelajari sebelumnya ke dalam trading nyata.
Di HSB hari ini, kami ingin membuat semuanya mudah dimengerti, kami telah membagi penerapan support dan resistance ke dalam dua cara: Bounce dan Break.
Seperti namanya, salah satu aksi harga di level resistance adalah bounce (harga mantul).
Banyak trader ritel membuat kesalahan dalam menetapkan order tepat di garis support atau resistance, kemudian hanya menunggu perkiraan harga akan terwujud.
Tentu, cara ini kadang-kadang berhasil tetapi metode trading semacam ini dengan asumsi bahwa level support atau resistance akan tetap dan harga belum benar-benar tiba di sana.
Anda mungkin berpikir, “Mengapa tidak langsung entri order saja? dengan begitu, saya terjamin dengan harga terbaik.”
Saat kondisi harga bounce, kita ingin peluang menguntungkan ada di pihak kita dan mengonfirmasikan kalau support atau resistance tersebut akan bertahan.
Sebagai contoh, alih-alih mengeksekusi langsung begitu saja, yang kita inginkan adalah harga tersebut “terpantul” terlebih dahulu sebelum memasuki pasar.
Jika Anda ingin menjual, tunggu harga terpantul sedikit dari resistance sebelum masuk.
Dengan melakukan ini, Anda menghindari saat-saat di mana harga bergerak cepat dan menembus level support atau resistance.
Dalam dunia trading forex yang sempurna, trader bisa masuk dan keluar kapan saja saat harga menyentuh level support dan resistance utama dan menghasilkan banyak uang.
Faktanya adalah harga sering menembus level support dan resistance berikutnya.
Jadi, tidak cukup hanya dengan melihat harga “Pantul”. Anda juga harus tahu apa yang harus dilakukan setiap kali level support dan resistance berjalan!
Ada dua cara mengeksekusi saat tembus harga: lakukan secara agresif atau konservatif.
Cara untuk mengeksekusi saat tembus harga adalah dengan sesegera mungkin membeli atau menjual setiap kali harga melewati zona support atau resistance secara pasti.
Kuncinya adalah harus yakin, karena kita hanya masuk ketika harga telah melewati level support atau resistance yang signifikan.
Bayangkan situasi dimana anda memutuskan untuk membeli EUR/USD, berharap harga akan naik setelah “terpantul” dari level support.
Tetapi kemudian, level support ditembus dan anda sekarang malah berada di posisi kalah dengan saldo akun yang berkurang.
Apa yang Anda lakukan?
A. Menerima kekalahan, segera berhenti dan melikuidasi posisi.
B. Bertahan pada order dengan harapan harga akan kembali naik.
Jika memilih yang kedua, maka Anda semakin memahami metode trading forex ini.
Ingat! setiap kali menutup posisi, Anda mengambil sisi berlawanan dari awal trading anda.
Menutup posisi beli EUR / USD di dekat titik impas berarti Anda harus mengambil posisi jual EUR / USD dengan jumlah yang sama.
Kemudian, jika penjualan cukup dan likuidasi posisi yang hilang terjadi pada level support yang telah ditembus, harga akan berbalik dan akan mulai jatuh lagi.
Fenomena ini adalah alasan utama mengapa level support yang telah ditembus menjadi resistance.
Kunci untuk mengambil keuntungan dari fenomena ini adalah bersabar.
Alih-alih langsung masuk pada saat tembus harga, lebih baik menunggu harga "pullback" ke level support atau resistance awal, kemudian masuk setelah harga “mental” kembali.
Support & Resistance
Rangkuman Cara Trading Dengan Support Dan Resistance
Cara Trading Support - Resistance dengan Bounce dan Break
Area Jual atau Beli Selanjutnya
Pola Candlestick
Apa itu Candlestick dengan Support dan Resistance
Rangkuman Kumpulan Pola Candlestick
Ciri-ciri dan Pola Triple Candlestick Pattern
Pola Candlestick Engulfing, Tweezer Bottoms dan Tops
Pola Single Pattern Candlestick: Hammer dan Hanging Man
Pola Candlestick: Spinning Tops, White Marubozu & Doji
Indikator Fibonacci Retracement
Menentukan Fibonacci Retracement Support & Resistance
Kesimpulan: Teori Fibonacci Retracement
Cara Menentukan Stop Loss dengan Fibonacci Retracement
Fibonacci Extension Adalah: Fungsi dan Cara Menggunakan
Belajar Fungsi Fibonacci Retracement dengan Candlestick
Cara Menarik & Menggambar Garis Fibonacci Retracement
Cara Menentukan Swing High dan Low Fibonacci Retracement
Indikator Moving Average
Pengertian Moving Average: Jenis dan Cara Menggunakanya
Moving Average Sebagai Dynamic Support dan Resistance
Teknik Persilangan Moving Average Crossover di Forex
Menentukan Trend Dengan Moving Average
SMA VS EMA: Perbedaan Indikator dan Pengertiannya
Apa Itu EMA (Exponential Moving Average) & Perhitungannya
Indikator Trading Forex Lainnya
Indikator Candlestick Terbaik yang Pemula Perlu Ketahui
Indikator Terbaik dan Akurat untuk Analisa Trading Forex
Strategi Trading Menggunakan Indikator
Ichimoku Kinko Hyo: Pengertian dan Cara Menggunakannya
Indikator ADX: Pengertian, Cara Membaca & Menggunakannya
Apa Itu Indikator RSI dan Cara Membacanya
Mengenal Indikator Stochastic Oscillator
Indikator Parabolic SAR: Fungsi & Cara Menggunakannya
Support & Resistance
Rangkuman Cara Trading Dengan Support Dan Resistance
Cara Trading Support - Resistance dengan Bounce dan Break
Area Jual atau Beli Selanjutnya
Pola Candlestick
Apa itu Candlestick dengan Support dan Resistance
Rangkuman Kumpulan Pola Candlestick
Ciri-ciri dan Pola Triple Candlestick Pattern
Pola Candlestick Engulfing, Tweezer Bottoms dan Tops
Pola Single Pattern Candlestick: Hammer dan Hanging Man
Pola Candlestick: Spinning Tops, White Marubozu & Doji
Indikator Fibonacci Retracement
Menentukan Fibonacci Retracement Support & Resistance
Kesimpulan: Teori Fibonacci Retracement
Cara Menentukan Stop Loss dengan Fibonacci Retracement
Fibonacci Extension Adalah: Fungsi dan Cara Menggunakan
Belajar Fungsi Fibonacci Retracement dengan Candlestick
Cara Menarik & Menggambar Garis Fibonacci Retracement
Cara Menentukan Swing High dan Low Fibonacci Retracement
Indikator Moving Average
Pengertian Moving Average: Jenis dan Cara Menggunakanya
Moving Average Sebagai Dynamic Support dan Resistance
Teknik Persilangan Moving Average Crossover di Forex
Menentukan Trend Dengan Moving Average
SMA VS EMA: Perbedaan Indikator dan Pengertiannya
Apa Itu EMA (Exponential Moving Average) & Perhitungannya
Indikator Trading Forex Lainnya
Indikator Candlestick Terbaik yang Pemula Perlu Ketahui
Indikator Terbaik dan Akurat untuk Analisa Trading Forex
Strategi Trading Menggunakan Indikator
Ichimoku Kinko Hyo: Pengertian dan Cara Menggunakannya
Indikator ADX: Pengertian, Cara Membaca & Menggunakannya
Apa Itu Indikator RSI dan Cara Membacanya
Mengenal Indikator Stochastic Oscillator
Indikator Parabolic SAR: Fungsi & Cara Menggunakannya
Produk
Platforms
Edukasi
Tentang Kami
Legalitas
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia Indonesia Clearing House
Keanggotaan Lembaga Asosiasi
: 001/BAPPEBTI/SI/05/2018
: 001/BAPPEBTI/SP-SPA/05/2018
: 03/BAPPEBTI/KEP-PBK/9/2018
: 003/BAPPEBTI/SP-PN/07/2020
: 197/SPKB/ICDX/DIR/VI/2020
: 026/OTC/ICH/DIR/VI/2020
: 178/SPKK/ICH/VI/2020
: 1291/ASPEBTINDO/ANG-B/6/2018
Peringatan Risiko :
Produk dengan leverage memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap modal yang anda investasikan dan disarankan hanya menggunakan dana yang mampu anda tanggung apabila terjadi kerugian. Nilai investasi dapat turun atau naik dan Anda dapat kehilangan pembayaran margin awal anda. Harap diketahui bahwa produk dengan leverage belum tentu cocok untuk semua orang, jadi pastikan anda telah memahami sepenuhnya semua risiko yang terlibat.
Copyright © 2023 HSB dilindungi undang-undang./ Waspada Penipuan / Syarat & Ketentuan / Karir / Pengaduan Nasabah