Produk
Produk
Trading
Platforms
Promosi
Edukasi
Perusahaan
Download App iOS & Android
Dengan membaca artikel ini, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana indikator dapat membantu mengambil keputusan trading yang baik.
Setelah tahu cara kerja dari beberapa indikator grafik yang paling umum, Anda harusnya sudah siap untuk praktek nyata.
Sekarang gabungkan beberapa indikator ini dan lihat bagaimana sinyal trading berjalan dengan baik.
Di dunia yang sempurna, bisa saja memilih salah satu indikator dan trading mengikuti petunjuk dari indikator itu.
Masalahnya adalah kita TIDAK hidup di dunia yang sempurna, masing-masing indikator memiliki kekurangan.
Itulah sebabnya banyak trader menggabungkan beberapa indikator yang berbeda untuk menyaring informasi satu sama lain.
Mereka mungkin memilih 3 indikator berbeda dan tidak akan trading kecuali ketiga indikator menunjukkan sinyal yang sama.
Pada contoh pertama, gunakan Bollinger band dan Stochastic pada grafik periode 4 jam EUR / USD.
Karena pasar tampaknya ranging (konsolidasi) atau bergerak ke samping, sebaiknya waspadai bouncing Bollinger.
Perhatikan sinyal SELL dari Bollinger band dan Stochastic.
EUR / USD naik hingga puncak band, yang bertindak sebagai level resistance.
Pada saat yang sama, Stochastic mencapai area overbought , menunjukkan bahwa harga bisa segera anjlok.
Apa yang terjadi selanjutnya?
EUR / USD turun sekitar 300 pips dan untung besar jika mengambil short trade pada saat itu.
Kemudian, harga membuat kontak pada bagian bawah band, yang biasanya berfungsi sebagai level support.
Artinya pasangan mata uang ini bisa memantul dari level tersebut. Dengan Stochastic di area oversold, artinya Anda harus go-long.
Jika melakukan transaksi, Anda mungkin mendapatkan sekitar 400 poin!
Contoh berikutnya adalah RSI dan MACD
Ketika RSI mencapai area overbought dan memberikan sinyal sell, segera diikuti oleh MACD dengan pemotongan ke bawah, yang juga merupakan sinyal sell. Seperti yang Anda lihat, harga memang bergerak turun dari titik terakhir.
Kemudian, RSI turun ke wilayah oversold dan memberikan sinyal buy. Beberapa jam kemudian, MACD membuat pemotongan ke atas, yang juga merupakan sinyal buy.
Jika harga naik dengan stabil. Lebih banyak pip yang akan di dapat.
Anda mungkin memperhatikan bahwa RSI memberikan sinyal lebih cepat daripada MACD.
Karena beragamnya formula untuk indikator teknikal, beberapa indikator memberikan sinyal lebih awal, sementara yang lain agak tertunda.
Anda akan belajar lebih banyak tentang ini di tingkat enam.
dan akan menemukan indikator mana yang paling cocok.
Kami lebih menyukai MACD, Stochastic, dan RSI, tetapi Anda mungkin memiliki sudut pandang yang berbeda.
Setiap trader mencoba menemukan "kombinasi ajaib" untuk menemukan sinyal yang tepat setiap saat, tetapi kenyataannya adalah tidak ada hal demikian.
Kami menyarankan unuk mempelajari masing-masing indikator hingga paham sebagaimana indikator bersifat relatif terhadap pergerakan harga, kemudian kombinasikan sesuai dengan gaya trading Anda.
Support & Resistance
Rangkuman Cara Trading Dengan Support Dan Resistance
Cara Trading Support - Resistance dengan Bounce dan Break
Area Jual atau Beli Selanjutnya
Pola Candlestick
Apa itu Candlestick dengan Support dan Resistance
Rangkuman Kumpulan Pola Candlestick
Ciri-ciri dan Pola Triple Candlestick Pattern
Pola Candlestick Engulfing, Tweezer Bottoms dan Tops
Pola Single Pattern Candlestick: Hammer dan Hanging Man
Pola Candlestick: Spinning Tops, White Marubozu & Doji
Indikator Fibonacci Retracement
Menentukan Fibonacci Retracement Support & Resistance
Kesimpulan: Teori Fibonacci Retracement
Cara Menentukan Stop Loss dengan Fibonacci Retracement
Fibonacci Extension Adalah: Fungsi dan Cara Menggunakan
Belajar Fungsi Fibonacci Retracement dengan Candlestick
Cara Menarik & Menggambar Garis Fibonacci Retracement
Cara Menentukan Swing High dan Low Fibonacci Retracement
Indikator Moving Average
Pengertian Moving Average: Jenis dan Cara Menggunakanya
Moving Average Sebagai Dynamic Support dan Resistance
Teknik Persilangan Moving Average Crossover di Forex
Menentukan Trend Dengan Moving Average
SMA VS EMA: Perbedaan Indikator dan Pengertiannya
Apa Itu EMA (Exponential Moving Average) & Perhitungannya
Indikator Trading Forex Lainnya
Indikator Candlestick Terbaik yang Pemula Perlu Ketahui
Indikator Terbaik dan Akurat untuk Analisa Trading Forex
Strategi Trading Menggunakan Indikator
Ichimoku Kinko Hyo: Pengertian dan Cara Menggunakannya
Indikator ADX: Pengertian, Cara Membaca & Menggunakannya
Apa Itu Indikator RSI dan Cara Membacanya
Mengenal Indikator Stochastic Oscillator
Indikator Parabolic SAR: Fungsi & Cara Menggunakannya
Support & Resistance
Rangkuman Cara Trading Dengan Support Dan Resistance
Cara Trading Support - Resistance dengan Bounce dan Break
Area Jual atau Beli Selanjutnya
Pola Candlestick
Apa itu Candlestick dengan Support dan Resistance
Rangkuman Kumpulan Pola Candlestick
Ciri-ciri dan Pola Triple Candlestick Pattern
Pola Candlestick Engulfing, Tweezer Bottoms dan Tops
Pola Single Pattern Candlestick: Hammer dan Hanging Man
Pola Candlestick: Spinning Tops, White Marubozu & Doji
Indikator Fibonacci Retracement
Menentukan Fibonacci Retracement Support & Resistance
Kesimpulan: Teori Fibonacci Retracement
Cara Menentukan Stop Loss dengan Fibonacci Retracement
Fibonacci Extension Adalah: Fungsi dan Cara Menggunakan
Belajar Fungsi Fibonacci Retracement dengan Candlestick
Cara Menarik & Menggambar Garis Fibonacci Retracement
Cara Menentukan Swing High dan Low Fibonacci Retracement
Indikator Moving Average
Pengertian Moving Average: Jenis dan Cara Menggunakanya
Moving Average Sebagai Dynamic Support dan Resistance
Teknik Persilangan Moving Average Crossover di Forex
Menentukan Trend Dengan Moving Average
SMA VS EMA: Perbedaan Indikator dan Pengertiannya
Apa Itu EMA (Exponential Moving Average) & Perhitungannya
Indikator Trading Forex Lainnya
Indikator Candlestick Terbaik yang Pemula Perlu Ketahui
Indikator Terbaik dan Akurat untuk Analisa Trading Forex
Strategi Trading Menggunakan Indikator
Ichimoku Kinko Hyo: Pengertian dan Cara Menggunakannya
Indikator ADX: Pengertian, Cara Membaca & Menggunakannya
Apa Itu Indikator RSI dan Cara Membacanya
Mengenal Indikator Stochastic Oscillator
Indikator Parabolic SAR: Fungsi & Cara Menggunakannya
Produk
Platforms
Edukasi
Tentang Kami
Legalitas
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia Indonesia Clearing House
Keanggotaan Lembaga Asosiasi
: 001/BAPPEBTI/SI/05/2018
: 001/BAPPEBTI/SP-SPA/05/2018
: 03/BAPPEBTI/KEP-PBK/9/2018
: 003/BAPPEBTI/SP-PN/07/2020
: 197/SPKB/ICDX/DIR/VI/2020
: 026/OTC/ICH/DIR/VI/2020
: 178/SPKK/ICH/VI/2020
: 1291/ASPEBTINDO/ANG-B/6/2018
Peringatan Risiko :
Produk dengan leverage memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap modal yang anda investasikan dan disarankan hanya menggunakan dana yang mampu anda tanggung apabila terjadi kerugian. Nilai investasi dapat turun atau naik dan Anda dapat kehilangan pembayaran margin awal anda. Harap diketahui bahwa produk dengan leverage belum tentu cocok untuk semua orang, jadi pastikan anda telah memahami sepenuhnya semua risiko yang terlibat.
Copyright © 2023 HSB dilindungi undang-undang./ Waspada Penipuan / Syarat & Ketentuan / Karir / Pengaduan Nasabah