Waspada penipuan yang mengatasnamakan HSB.Klik di sini untuk melihat klarifikasi lengkapnya.
  >   Pengenalan Dasar Trading  >   Cara Menggunakan Pivot Points di Sentimen Pasar   

Pivot point untuk mengukur sentimen pasar, yah itulah tujuan lainnya.

Yang dimaksud tingkat sentimen pasar adalah Anda bisa mengetahui kecenderungan trader untuk melakukan BUY atau SELL terhadap pasangan mata uang tertentu.

Posisi Pivot Point (PP) bisa dianggap seperti garis tengah lapangan sepak bola. keunggulan kedua posisi Sell atau Buy tergantung pada sisi mana bola (dalam hal ini harga) berada.

Jika harga mampu menembus garis tengah dan terus berada diatas level tersebut, artinya pasangan mata uang dalam sentimen Bullish dan Anda bisa Buy di level itu.

Berikut ini adalah contoh apa yang terjadi ketika harga tetap berada di atas pivot point.

Pada contoh ini, terlihat EUR/USD telah naik dan berada di atas pivot point.

Kemudian harga naik lebih tinggi dan menembus semua level resistance.

Jika harga menembus ke bawah pivot point, maka Anda harus melakukan Open Buy terhadap EUR/USD.

Harga di bawah pivot point menandakan sentimen bearish yang memberi harapan bagi Seller.

Mari kita lihat pada grafik GBP/USD.

Pada grafik di atas, terlihat harga sedang menguji pivot point, yang dianggap sebagai level resistance. Hal berikutnya yang terjadi, harga semakin bergerak ke bawah dan terus ke bawah.

Jika Anda mengikuti petunjuk harga tetap di bawah pivot point dan menjual pasangan tersebut, Anda akan membuat beberapa keuntungan yang bagus. GBP / USD turun hampir 300 pips!

Tentu saja, hal itu belum tentu terjadi setiap saat.

Jika Anda berpikir bahwa sentimen bearish pada harga, sebaliknya justru terlihat harga berbalik dan menembus ke atas!

Pada contoh ini, jika melihat harga menembus titik terendah dari pivot point kemudian open Sell, Anda akan rugi!

Selama sesi Eropa, EUR/USD muncul harga lebih tinggi, akhirnya menembus pivot point. Selain itu, pasangan ini tetap berada di atas pivot point artinya memberi harapan bagi para Buyer.

Pelajarannya sampai di sini?

Trading dapat berubah-ubah!

Bagaimana perasaan trader tentang suatu mata uang dapat berubah secara drastis dari hari ke hari, bahkan dari sesi ke sesi.

Inilah sebabnya mengapa Anda tidak bisa begitu saja membeli ketika harga di atas pivot point atau menjualnya saat dibawah.

Sebaliknya, jika Anda memilih untuk menggunakan analisis pivot point dengan cara ini, Anda harus menggabungkannya dengan indikator lain untuk menentukan sentimen pasar secara keseluruhan.

chat